salsabilafm.com– Sekolah Perempuan (SP) Bintang 9 Kabupaten Sampang menerima kunjungan studi tiru dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo.
Rombongan DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo tiba di Sekretariat SP, Ds. Dharma Camplong, Kec. Camplong, Kab. Sampang, Kamis (8/8/2024), pukul 12.00 Wib. Mereka disambut oleh Pengelola SP Bintang 9, Aminatur Rizqiyah bersama belasan anggota SP kelas ibu-ibu.
Kepala Bidang PPPA Dinas DP3AP2KB Kab. Probolinggo, Dra. Rigustina mengatakan, maksud dari kunjungan ini adalah melakukan studi tiru untuk mempelajari pelaksanaan dan keunggulan SP Sampang.
“Mengapa memilih Sekolah Perempuan Sampang, karena SP Sampang kami anggap berhasil dalam menjalankan tugasnya walaupun tanpa dukungan anggaran pemerintah,” katanya, Kamis (8/8/2024).
Rigustina mengaku sangat terharu melihat semangat ibu-ibu yang masih mau belajar. “Semoga kedepannya SP Bintang 9 Sampang terus berkembang dan terus sukses mengemban amanah mulia ini,” harapnya.
Pengelola SP Bintang 9 Sampang, Aminatur Rizqiyah mengatakan, selain bisa menambah energi positif keberlangsungan gerakan, kunjungan ini juga bisa menyambung silaturrahim untuk saling belajar.
Menurutnya, para ibu-ibu pun juga sangat bersemangat menyambut sapaan dari tim PPPA Dinas P3AP2KB Kabupaten Probolinggo yang begitu bershahabat, saling berbagi dan saling memberi tentang pengetahuan & tambahan wawasan dalam “Meningkatkan Pola Pengasuhan Hebat dan Pola Komunikasi Sehat dalam Keluarga”.
“Pola komunikasi sehat akan menciptakan ruang keharmonisan bagi sesama, sedangkan pola pengasuhan yang tepat akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi keluarga,” ucapnya.
Ia menambahkan, komunikasi yang sehat dan pola pengasuhan yang tepat dalam keluarga, memiliki peranan yang sangat penting. Sebab hal itu, akan menjadi penentu perubahan pendapat dan sikap seseorang dalam kehidupan sosial untuk lebih bermakna,” ungkapnya.
Hal tersebut, Lanjut Rizqy, akan menjadi dorongan untuk adanya saling kesalingan antar anggota keluarga dan antar sesama, baik untuk saling memberi dukungan, kolaborasi, membangun ikatan yang kuat hingga memecahkan masalah bersama.
“Di pertemuan inilah, diharapkan anggota SP memiliki keterampilan dalam seni komunikasi yang efektif khususnya bagi keluarganya dengan mengawali cerita hari ini, diceritakan kembali kepada keluarga dirumah,” pungkasnya. (Mukrim)