Siswi SMP di Pamekasan Dibully Saat MPLS, Pelaku Hanya Dapat Teguran Ringan

Spread the love

salsabilafm.com – Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menjadi korban bullying oleh teman sekelasnya saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Aksi perundungan itu terekam kamera dan viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 36 detik yang beredar, terlihat pelaku berinisial P, siswi kelas IX, melakukan kekerasan fisik terhadap korban berinisial S di dalam ruang kelas. P menampar kepala korban hingga tiga kali, memukul bagian perut, serta menarik jilbab korban. Meskipun beberapa teman sempat mencoba melerai, pelaku tetap melanjutkan aksinya, sementara korban tidak melakukan perlawanan.

Plt Kepala SMPN 2 Pademawu, Suharyono, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa kejadian terjadi pada Senin (15/7/2025) lalu dan langsung ditindaklanjuti setelah dilaporkan oleh korban kepada guru Bimbingan Konseling (BK).

“Sesuai aturan, kami memberlakukan sanksi ringan berupa teguran kepada siswi tersebut, karena ini merupakan pelanggaran pertama yang dilakukan,” ujar Suharyono, Senin (11/10/2025).

Pihak sekolah juga memastikan bahwa kedua siswa, baik pelaku maupun korban, kini telah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Selain itu, sekolah telah berkunjung ke rumah korban untuk melakukan mediasi secara kekeluargaan.

“Kami dari sekolah juga sudah berkunjung ke rumah siswi yang menjadi korban,” ucapnya.

Menanggapi kasus ini, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, M. Ridwan, menegaskan pentingnya optimalisasi peran Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKS) di setiap sekolah.

“Kejadian ini sudah ditangani pihak sekolah, termasuk melakukan mediasi dengan keluarga korban dan pelaku, serta mendampingi proses perdamaian dengan bantuan KPAI. Keduanya sudah berdamai melalui proses pembinaan dan konseling,” ujarnya.

Ridwan menambahkan, pihaknya terus mengingatkan seluruh sekolah agar mengaktifkan dan mengintensifkan kerja tim TPPKS guna mencegah terulangnya peristiwa serupa.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semoga tidak terulang kembali. Maka dari itu, kami dorong seluruh sekolah untuk menggerakkan TPPKS secara konsisten,” pungkasnya. (*)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles