salsabilafm.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Torjun.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud mengatakan, Sidak yang dilakukan oleh Komisinya bertujuan memastikan pelayanan kesehatan itu betul betul berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dalam kesempatan itu, pihaknya menemukan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Di antaranya, toilet yang rusak dan dibiarkan begitu lama tanpa langkah perbaikan.
Padahal menurutnya, tempat tersebut sangat urgent karena sering digunakan oleh pengunjung Puskesmas. Mahfud meminta agar tempat tersebut segera diperbaiki.
“Kalau pasien tidak ada, tidak masalah. Kalau pasien banyak ditambah keluarga, itu akan menggangu. Jadi itu perlu langkah yang cepat untuk perbaikan. Harapan kita besok sudah selesai diperbaiki,” katanya.
Selain temuan toilet rusak, masalah lain yaitu petugas laboratorium yang tidak bisa beroperasi 24 jam. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada pelayanan kepada pasien yang datang malam hari.
Menurutnya, pasien tidak bisa diberikan obat karena belum bisa di-lab, sedangkan untuk dapat memberikan obat harus ada uji darah terlebih dulu, sehingga bisa diketahui trombositnya rendah atau tinggi ketika di Lab.
“Karena pasien tidak bisa dibiarkan lama-lama, dan harus segera mendapatkan penanganan,” ucapnya.
Hal itu dilakukan supaya pelayanan di puskesmas baik dan pasien tidak lari ke rumah sakit yang bisa menyebabkan penumpukan. Mahfudz juga menyarankan agar petugas di laboratorium segera diisi dengan melakukan perekrutan tenaga medisnya.
“Jadi pasien yang bisa ditangani di puskesmas harus ditangani di puskesmas. Karena dampaknya nanti rumah sakit membludak, dan nanti rumah sakit yang disalahkan ketika sudah penuh,” tuturnya.
Tak hanya itu, Komisi IV DPRD Sampang juga menyoroti petugas jaga pasien rawat inap yang ruangannya masih gabung antara laki-laki dan perempuan. Ia meminta agar ruang petugas tersebut dipisah untuk mengantisipasi terjadinya perbuatan amoral.
“Jadi kalau petugas perempuan piket malam, maka ruangannya harus sendiri dari petugas laki-laki Dan hal tersebut tidak boleh terjadi Puskesmas manapun, bukan hanya di Puskesmas Tojun saja,” pintanya.
Sementara, Kepala Puskesmas Torjun, dr Budi Setyo Wahyudi menyampaikan, pihaknya sudah mau memperbaiki toilet yang rusak. Namun, hal tersebut tidak terlaksana karena bahan yang belum datang.
“Tukang kita sudah ada. Namun kloset dan bahan untuk renovasinya saja kita belum datang, yang menyebabkan tidak bisa segera dikerjakan,” dalihnya. (Mukrim)