salsabilafm.com – Seorang balita di Kabupaten Sampang meninggal dunia akibat penyakit campak yang diperparah dengan kondisi gizi buruk.
Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang, Esti Utami mengatakan, balita itu sebelumnya dalam pemantauan puskesmas terkait status gizinya. Namun, kondisinya semakin memburuk karena pasien belum pernah mendapat imunisasi campak dan memiliki penyakit penyerta.
“Kondisi campak yang dialami menjadi parah karena pasien belum mendapatkan imunisasi dan memiliki penyakit penyerta,” katanya Kamis (28/8/2025).
Esti menjelaskan, campak bisa berdampak sangat serius bila pencegahannya diabaikan, apalagi terdapat riwayat penyakit lain.
“Campak bisa menjadi sangat berbahaya, terutama jika anak belum diimunisasi dan memiliki masalah kesehatan lain yang menjadi penyerta,” terangnya.
Hingga 28 Agustus 2025, Dinkes KB Sampang mencatat 433 kasus campak. Rentang usia paling terdampak adalah anak 1 hingga 4 tahun dengan total 251 kasus. Kecamatan Camplong tercatat sebagai wilayah dengan sebaran kasus terbanyak.
Menanggapi situasi tersebut, pihak Dinkes KB Sampang menekankan pentingnya imunisasi sebagai perlindungan utama.
“Imunisasi campak adalah langkah pencegahan paling efektif untuk melindungi anak dari risiko komplikasi serius, termasuk kematian,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tidak menunda pemberian imunisasi.
“Kami mengajak para orang tua segera membawa anak-anak ke posyandu, puskesmas, atau fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan imunisasi sesuai jadwal,” pesannya. (Syad)