Sampang Siaga Darurat Bencana, Warga 6 Kecamatan Diimbau Waspada Banjir Rob dan Longsor

salsabilafm.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mengaktifkan status siaga darurat menyusul peringatan dini dari BMKG terkait potensi cuaca ekstrem. Warga di enam kecamatan diimbau waspada tinggi terhadap ancaman banjir rob (banjir akibat pasang air laut) dan tanah longsor.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin, menjelaskan, fenomena alam kali ini cukup mengkhawatirkan. Kabupaten Sampang berada dalam kondisi siaga penuh bencana. Fenomena full moon atau puncak bulan purnama berdampak bersamaaan dengan hujan lebat.

“Pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan intensitas hujan tinggi dapat memperbesar ancaman bencana, terutama bagi warga pesisir,” katanya, Senin (8/12/2025).

Hozin mengimbau masyarakat untuk segera mengambil tindakan preventif. “Warga perlu lebih siaga. Pindahkan barang-barang berharga ke tempat aman dan perhatikan kondisi lingkungan sekitar,” imbau Hozin.

Menurutnya, berdasarkan pemetaan, wilayah Sampang terbagi menjadi zona rawan bencana. Tiga kecamatan di antaranya merupakan titik langganan banjir tahunan yang kini berstatus siaga, yaitu, Kecamatan Sampang, Jrengik dan Tambelangan.

“Wilayah-wilayah tersebut menjadi fokus utama kami karena secara historis paling sering terdampak,” ungkapnya.

Selain ancaman banjir di dataran rendah dan pesisir, pihaknya juga menyoroti bahaya longsor di daerah perbukitan. Lima kecamatan masuk dalam daftar kawasan rawan longsor, yaitu, Kecamatan Jrengik, Tambelangan, Karang Penang, Kedungdung dan Robatal.

“Tim BPBD Sampang secara berkala melakukan pemeriksaan lapangan untuk memantau kondisi material tanah yang labil di lokasi-lokasi tersebut,” lanjutnya.

Untuk memastikan respons cepat, seluruh personel BPBD Sampang kini dalam status siaga penuh selama musim hujan. Kesiapan ini mencakup segala aspek, mulai dari proses evakuasi cepat, penyediaan logistik, hingga bantuan darurat di lokasi kejadian.

“Kami siap bergerak kapan saja, termasuk menyalurkan terpal dan bahan penahan tanah untuk mengurangi risiko longsor lanjutan,” tegasnya.

Hozin juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui sumber resmi BMKG dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya. “Dengan kesiagaan bersama, risiko bencana dapat ditekan sepanjang periode cuaca ekstrem berlangsung,” pungkasnya. (Mukrim)

Related Articles

Latest Articles