Ribuan Sapi di Pamekasan Belum Kantongi Surat Keterangan Layak Bibit

Spread the love

salsabilafm.com– Populasi sapi di Pamekasan mencapai 193.830 ekor. Namun, Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) hanya 3.969. Dengan demikian, 189.861 ekor sapi tidak memiliki SKLB.

Kabid Produksi Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini menyatakan, pembibitan sapi Madura dilakukan di tiga sub wilayah. Yaitu, wilayah utara Kota Gerbang Salam. Meliputi Kecamatan Pakong, Waru, Batumarmar, dan Pasean.

”Sehingga, pemilik sapi di empat kecamatan itu tidak mau sapinya kawin silang dengan limosin karena bukan genetik asli Madura,” ucapnya mewakili Plt DKPP Pamekasan Nolo Garjito, Senin (6/5/2024).

Sedangkan di Pamekasan bagian tengah dan selatan difokuskan untuk menjadi sentra penggemukan sapi.
Sementara pembibitan di wilayah Pakong, Waru, Batumarmar, dan Pasean bertujuan mempertahankan populasi sapi Madura dengan persentase 80 persen betina.

Pamekasan sudah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi Madura oleh Kementerian Pertanian RI. Oleh karena itu, dia meminta pelestarian sapi Madura dilakukan oleh semua pihak.

Mulai dari masyarakat, peternak, hingga pemerintah yang terus meningkatkan mutu genetiknya.

”Kami memiliki program untuk peningkatan mutu genetik sapi Madura, yaitu melakukan penjaringan hingga uji performa. Termasuk memberikan pembinaan kepada kelompok pembibit sesuai standar. Yaitu, melalui SKLB,” ungkapnya.

Namun, selama ini tidak banyak sapi yang memiliki sertifikat itu. Dalam setahun, hanya ada 500 hingga seribu ekor sapi yang memiliki SKLB. Minimnya capaian SKLB disebabkan oleh minimnya SDM petugas sertifikasi.

”Jumlahnya 50 orang, sementara mereka harus menyasar ratusan ribu, jadi masih kurang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Sapi yang sudah memiliki SKLB memiliki nilai lebih. Yakni, punya nilai jual lebih tinggi daripada yang belum bersertifikat.

”Tentu akan terus kami kerahkan untuk SKLB. Tapi, jangan hanya pasrah ke kami, semua harus mengopeni,” tegas Indah.

Ach. Haki, warga Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, mengatakan, program pembibitan Madura harus terus didorong dan didukung oleh semua pihak.

Terutama bagi pemerintah dengan menciptakan beberapa program yang bervariasi, sehingga tak hanya peningkatan SKLB yang diutamakan.

”Jadi, program-program yang sudah dicanangkan itu harus jelas, tidak hanya berupaya untuk mempertahankan populasi sapi Madura. Harus ada beberapa program yang tujuannya bisa berdampak baik,” tutupnya.


Spread the love

Related Articles

Latest Articles