salsabilafm.com – Para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) adalah cendekiawan, para intelektual yang lahir dari pesantren. Para muassis (Pendiri) NU, pribadi-pribadi yang mempunyai kepekaan terhadap persoalan masyarakat dan umat pada zamannya.
“Karena itu, kita yang hadir dan dilantik sebagai pengurus PCI ISNU Airlangga, merupakan pelanjut dari perjuangan beliau-beliau itu,” ujar Wakil Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Prof. M. Mas’ud Said saat memberi sambutan pada pelantikan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) ISNU Airlangga di Gedung Monumen Resolusi Jihad PCNU Kota Surabaya, Sabtu (13/9/2025).
Sebagai Ketua PCI ISNU Airlangga, Dr. Abdulloh Machin, dan Sekretaris Dr Fatin Fadhillah Nasib. Sejumlah tokoh serta cendekiawan, akademisi, memperkuat jajaran PCI ISNU Airlangga tersebut. Di antaranya, Dr Listiyono Santoso, Prof Dr Imron Mawardi, dan lain-lain.
Hadir pada kesempatan itu, Prof Dr KH M Afif Hasbullah (Plt Ketua PW ISNU Jatim), Muhammad Dawud (Sekretaris ISNU Jatim) bersama jajarannya serta Riadi Ngasiran (Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur), dan Dr Abdul Qodir (wakil ketua PCNU Kota Surabaya).
M. Mas’ud Sa’id menekankan agar pengurus ISNU dan Badan Otonom NU bisa bekerja keras untuk kemajuan NU di masa yang akan datang. Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) itu mengajak banom NU yang terdiri orang terdidik itu menggerakkan organisasi dalam konteks digital dakwah dan masyarakat modern di perkotaan.
Diungkapkannya, menjelang NU berusia Satu Abad, Mas’ud menjadi kontributor utama buku “Peta Jalan NU di Abad Kedua” yang telah diterbitkan.
Dalam terbitan itu, disebutkan itu empat hal dari 8 program utama NU yang ada dalam buku “Peta Jalan NU Menuju Satu Abad”. Di antaranya Program strategis penguatan manhaj Ahlussunnah Waljamaah, dan proliferasi ajaran Aswaja di komunitas di luar NU.
Kedua, kuatnya kaderisasi secara berjenjang dan terpadu, ketiga,penguatan jam’iyah NU secara sektoral-kewilayahan, dan keempat serta digitalisasi dan penguasaan dan penguatan IT dalam organisasi.
Sementara itu, Prof KH M Afif Hasbullah mengingatkan, fakta NU saat ini. Menurut dia, warga Nahdliyin, dengan kapasitas masing-masing di tengah masyarakat, memberi warna bagi peran sertanya dalam memajukan bangsa.
“Kini, tidak lagi zamannya seperti masa orde baru, warga NU untuk menghadirkan dirinya dengan identitas yang jelas,” kata Gus Afif, panggilan akrabnya, menyambut hadirnya PCI ISNU Airlangga.
Usai pelantikan, digelar rapat kerja dan Stadium General disampaikan Prof Muhammad Amin Alamsyah, Wakil Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. (*)