Tasawuf adalah sebuah perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ajaran tasawuf mengandung akan nilai-nilai kebaikan seperti: kasih sayang, toleransi, cinta, keadilan. Munculnya nilai-nilai tasawuf memang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Setidaknya tasawuf pada saat itu terlihat dari tingkah laku nabi yang akhirnya kita namakan dengan nilai-nilai sufi.
Nilai-nilai maupun ajaran dalam tasawuf berperan penting dalam membina karakter terkhusus bagi umat islam sendiri. Seiring perkembangan zaman nilai ajaran dalam tasawuf sedikit banyaknya digunakan dalam membentuk atau memperbaiki karakter, terkhusus pada era Gen Z yang merupakan golongan yang gemar akan teknologi dan internet. Sehingga memberikan dampak akan ketergantungan dan perasaan cemas kerap dialami oleh Gen Z.
Menurut hasil jajak pendapat terbaru menemukan Gen Z sebagai usia yang sangat rentan. Gen Z adalah generasi yang paling stres. Masalah ketakutan dan depresi antar generasi, sebagian besar generasi konseling, media sosial berdampak signifikan pada kondisi kesehatan mental Gen Z. Sehingga perlunya kembali untuk menghidupkan atau menyambungkan antar nilai-nilai yang ada dalam tasawuf sebagai sebuah ajaran yang dijadikan acuan dalam aspek spiritual.
Mengenal tasawuf
Menurut Junaidi Al-Baghdadi (wafat 289H), tasawuf adalah proses mensucikan hati dari sifat-sifat manusia (basyariyah) menghindari keserakahan. terhadap sifat-sifat spiritual, tabah dalam mengetahui kebenaran, mencari sesuatu yang lebih penting berdasarkan keabadian dirinya, memberi nasihat kepada orang lain, memenuhi janji kepada Allah SWT dengan benar dan mengikuti ajaran Rasulullah. Tasawuf proses mendekatkan diri terhadap Ilahi dengan menghilangkan perasaan/sifat-sifat jelek di dalam diri.
Tasawuf berisi akan nilai-nilai spiritual, yang merupakan sebuah kunci untuk menyucikan diri dari hal yang buruk, serta sebagai proses dimana kita mendekatkan diri terhadap Allah, dengan menghilangkan sifat-sifat yang bersifat keduniawian.
Gen Z
Generasi Z adalah mereka yang lahir setelah tahun 1995 atau sering disebut generasi setelah pergantian milenium. Sebuah generasi yang lahir dan tumbuh di era digital, dimana teknologi dan internet berperan sangat penting bagi mereka.
Gen Z tertarik akan hal kreatif dan inovatif dalam setiap harinya. Kreativitas yang dibentuk oleh aktivitas Gen Z adalah komunitas di media sosial. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa Gen Z merupakan generasi yang sangat dekat dengan teknologi karena lahir di era smartphone, tumbuh dengan perkembangan teknologi informasi dan berpikiran terbuka. Koneksi internet lebih mudah dari generasi sebelumnya.
Sebuah generasi yang dimana mereka gemar akan media sosial, dan kadangnya sebagian ada yang merasa tertinggal sehingga muncul akan rasa cemas, lain halnya dengan mereka yang bisa mengimbangi kemajuan, namun biasanya juga diikuti dengan rasa ketergantungan akan sebuah teknologi, dan lebih mementingkan hal dunia. Sampai terjadi kekosongan dalam hal spiritualnya, maka dari itu perlu gunanya untuk melestarikan akan nilai atau ajaran-ajaran tasawuf.
Relevansi nilai-nilai tasawuf terhadap gen Z
Penanaman nilai-nilai tasawuf dalam era Gen Z ini sangat penting dalam hal mengupayakan manusia untuk kembali ke fitrahnya yang suci. Tasawuf sebagai sebuah ajaran untuk mensucikan harus diadakan dalam generasi Z ataupun masyarakat. Melalui Pembiasaan diri mengikuti majelis dzikir atau majelis ilmu sehingga membuat hati menjadi tenang, seperti firman Allah Swt yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Rad : 28). Hati yang tenang ialah hati yang selalu ingat kepada Allah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak membawa perubahan bagi masyarakat khususnya dalam berpikir, bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Ketika manusia tidak bisa mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat, maka akan terjadi ketidakseimbangan antara aspek fisik dan mental. Akibat gaya hidup modern yang lebih mementingkan dunia material dan mengabaikan aspek internal yaitu munculnya gangguan kejiwaan seperti kecemasan, kesepian, kebosanan, gangguan perilaku, psikosomatis, dan sebagainya.
Maka dari itu nilai-nilai dari tasawuf bisa dijadikan acuan maupun pedoman, apabila seseorang hanya mementingkan hal duniawi, baiknya juga harus memunculkan akan nilai tasawuf seperti sabar, qanaah, ikhlas, zuhud, tawakal dan wara’. Agar tidak terjadi ketimpangan dan antara hal duniawi dan hal spiritual seimbang.
Tujuan utama tasawuf adalah lahirnya akhlak yang baik dan seseorang yang berguna bagi orang lain. Tasawuf adalah obat yang mengatasi krisis spiritual orang-orang. Dengan kata lain, tasawuf dapat diintegrasikan ke dalam sikap spiritual dan cara berpikir seseorang sebagai landasan moral, sehingga meningkatkan kualitas hidup. Tasawuf dalam kehidupan menjadikan manusia berkepribadian alim dan berakhlak mulia serta ibadah yang berkualitas.
Berikut contoh nilai-nilai tasawuf yang relevan dan bisa diimplementasikan oleh gen Z, salah satunya:
Sabar, adalah perilaku seseorang ketika mendapat suatu musibah dia bisa menerima dan bersabar, perilaku sabar tidak ada tolak ukurnya, karena hal ini berkenaan dengan perasaan seseorang dalam menyikapi suatu pemberian Allah, Sifat sabar terkadang juga merupakan jalan seseorang untuk dinaikkan derajat ketakwaannya.
Ikhlas, adalah inti ibadah. Fungsi ikhlas dalam amal perbuatan sama dengan kedudukan ruh pada jasad kasarnya. Oleh karena itu, mustahil suatu amal ibadah dapat diterima bila tanpa ikhlas sebab kedudukannya sama dengan tubuh yang sudah bernyawa.
Seorang yang ikhlas tidak peduli meskipun semua penghargaan yang ada dalam benak orang lain lenyap. Dengan adanya keikhlasan itu seseorang akan mendapatkan anugerah dari amal kebaikan yang telah dilakukannya. Ikhlas itu ibarat keterampilan seseorang dalam bekerja. Orang bekerja di gaji karena keterampilannya dalam bekerja. Begitu pula orang beribadah diberi pahala karena keikhlasannya dalam menjalankan ibadah.
Tawakal, berserah diri kepada Allah SWT, (pasrah terhadap takdir), mengenai apa-apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita. Sikap tawakkal kita munculkan ketika telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.
Melalui sikap tawakal, kita bisa menerima sesuatu dengan tabah, apabila hal yang kita ingin tidak tercapai/dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan hal itu kita percaya bahwa semua ada campur tangan tuhan, dan baiknya ketika kita tidak dapat hal yang diinginkah jangan langsung marah, stress ataupun sampai depresi, siapa tahu dibalik hal itu Allah SWT telah menyiapkan rencana yang lebih indah .
Generasi Z atau Generasi Z atau iGen atau Centennials mengacu pada generasi yang lahir antara tahun 1996 dan 2010, setelah generasi Milenial atau Generasi Y. penanaman nilai-nilai tasawuf ini sangat penting dan berpengaruh dalam persoalan manusia di era Gen Z.
Nilai tasawuf seperti sabar, ikhlas dan tawakal merupakan salah satu contoh nilai tasawuf yang relevan dan bisa dilaksanakan oleh Gen Z. Dengan dimulai ajaran dasar sehingga bisa mencapai titik kebaikan tersebut.
Daftar Pustaka
Al-Quran Al Karim, Surah Ar-Rad:28
Burga, M. A., Marjuni, A., & Rosdiana, R. (2019). Nilai-nilai Tarbiyah Ibadah Kurban dan Relevansinya dengan Pembelajaran Pendidikan Formal. PALAPA, 7(2), 202–233
M.Arif Khoiruddin. (2016) Peran Tasawuf Dalam Kehidupan Masyarakat Modern Volume 27, Nomor 1 Januari 2016. 27, 113–133.
Marzuki, A. S.(2009) Prinsip Dasar Akhlak Mulia. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
Purnomo, A., Ratnawati, N., & Aristin, N. F. (2016) Pengembangan Pembelajaran Blended Learning pada Generasi Z. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), ()
Naysila Mahasiswa semester III, Program Study Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Ibrohimy