Santri Belajar Seni Rupa, Kiai Itqan: Di situ Ada Pesan Moral, Nasihat dan Kritik

0

salsabilafm.com – Komunitas Perupa Sampang (KPS) menggelar kegiatan pembelajaran seni rupa dalam rangka memperingati ‘Sang Pejuang Olle Ollang’, yaitu KH Sholahur Rabbani. Acara ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Assirojiyyah, Kajuk, tepatnya di rumah khas Kalimantan atau Rumah Betang, Kamis (25/9/25) malam.

Mewakili pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyyah, KH. Moh. Itqan Bushiri menjelaskan, kegiatan tersebut rutin diselenggarakan setiap akhir bulan Agustus untuk mengenang wafatnya KH. Sholahur Robbani ‘Sang Pejuang Olle Ollang’ yang wafat pada bulan itu.

“Akhirnya temen-temen KPS itu selalu mendesak saya, di setiap haulnya beliau supaya membuat agenda untuk memperingati wafatnya beliau,” jelasnya.

Kiai itqon mengatakan, peringatan tersebut diperingati dengan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, seperti pameran, atau menggambar dan mengenalkan seni lukis kepada santri.

“Kalau sekarang mengenalkan seni lukis kepada santri,” ucapnya.

Dijelaskannya, kegiatan tersebut tak hanya diikuti oleh santri yang berbakat saja, namun juga diikuti bagi para santri yang berminat untuk melukis.

“Kalau bakat itu dari lahir. Tapi kalau minat sering dilakukan maka akan melahirkan bakat,” kata Kiai yang juga Ketua PCNU Sampang ini.

Ke depan, pihaknya akan kembali mengadakan kegiatan serupa dalam waktu dekat di lingkungan Pondok Pesantren. “Karena mepet dengan waktu liburan, jadi belum sempat pameran,” tambahnya.

Kiai Itqon berharap para santri dapat memanfaatkan seni rupa sebagai media dakwah untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman dengan cara menggambar dan melukis.

“Disitu ada pesan moral, ada nasihat, dan juga ada kritik,” pungkasnya. (Bad)

Peringati Sang Pejuang Olle Ollang, KPS Latih Santri Assirojiyyah Seni Rupa

0

salsabilafm.com – Komunitas Perupa Sampang (KPS) menggelar kegiatan pembelajaran seni rupa di Rumah Khas Kalimantan, Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk, Sampang, Kamis (25/9/2025) malam. Kegiatan ini dalam rangka memperingati “Sang Pejuang Olle Ollang” pada Kamis ( 25/9/2025).

Ketua Komunitas Perupa Sampang (KPS) Chairil Alwan, menjelaskan, kegiatan pembelajaran seni rupa di pondok pesantren, merupakan upaya mengisi kekosongan agenda tahunan KPS pada akhir bulan Agustus untuk menghormati perjuangan sang pejuang Olle Ollang yaitu almarhum KH. Sholahur Rabbani Bushiri.

“Hingga pada akhirnya kami menawarkan kepada Kiai Itqon, dan Alhamdulillah disetujui dan terlaksana di pondok pesantren Assirojiyyah ini,” kata Alwan.

Dia menegaskan, pemilihan lokasi di Pondok Pesantren Assirojiyyah bukan tanpa alasan. Selain sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap perjuangan Olle Ollang, kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan KPS kepada para santri.

“Sebagai bentuk saling sharing pengetahuan tentang bagaimana cara menggambar, sehingga dimana pada saat nanti santri tidak hanya bisa tahu tentang ilmu pengetahuan agama saja, tetapi juga tahu tentang ilmu bagaimana kita berdakwah dengan cara menggambar,” jelasnya.

Menurut Alwan, pembelajaran yang diberikan tidak terbatas pada tema religi saja, tetapi juga mengenalkan dan menawarkan beberapa gambar lain seperti bentuk, model, hingga teknik melukis.

“Ya kalau kaligrafi santri lebih menguasai daripada temen-temen, jadi fokus kami kali ini hanya diluar karya kaligrafi, namun gambar bentuk, model, melukis, yang kami fokuskan tentu saja ada kaitannya dengan nuansa religius,” tambahnya.

Dia berharap, dengan adanya pembelajaran KPS di pesantren Assirojiyyah tersebut, dapat menjadi rutinitas tahunan yang berkelanjutan. Tujuannya untuk menjadi penyambung tali seni perupa yang perlu disampaikan kepada santri dan masyarakat.

“Karena semakin banyak santri yang suka, itu sebagai tambahan modal bagi kami bahwa kami mempunyai partner,” ujarnya.

“Paling tidak syi’arnya tidak dalam bentuk ceramah, tapi dalam bentuk menggambar,” pungkasnya. (Bad)

Polres Bangkalan Berhasil Ungkap Kasus Penganiayaan Sadis

0

salsabilafm.com – Kepolisian Resor Bangkalan berhasil mengungkap kasus pencurian dan kekerasan yang terjadi pada Senin, (15/9/2025). Korban berinisial ABH (31) ditemukan dalam kondisi mengenaskan tangan dan kaki terikat serta tubuh terbungkus karung di wilayah Perandung, Kelampis, Selasa pagi (16/9/2025).

Beruntung, korban masih dalam keadaan hidup saat ditemukan oleh warga dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Setelah kondisinya membaik, korban menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Polisi kemudian berhasil mengidentifikasi pelaku berinisial MM, pria berusia 36 tahun asal Pujon, Malang.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengungkapkan, pelaku merupakan teman dekat korban. Motif utama tindakan kejahatan ini diduga karena pelaku mengalami kesulitan ekonomi setelah menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk acara selamatan almarhum ayahnya, demi bermain judi slot.

“Korban dijerat lehernya dengan tali, dipukul menggunakan kunci hingga pingsan, lalu tubuhnya dimasukkan ke dalam karung dan dibuang,” ungkap Hendro. Kamis (25/9/2025).

Pelaku awalnya meminta bantuan korban untuk meminjam atau menyewa kendaraan. Lalu mengajak korban berkeliling dengan dalih mencari sayur di wilayah Bangkalan. Namun, pelaku ternyata memiliki niat jahat dan mencari lokasi sepi untuk melancarkan aksinya.

“Setelah dilakukan pelacakan intensif, pelaku berhasil diamankan oleh tim kepolisian pada Kamis, 18 September 2025 pukul 19.00 WIB di wilayah Gandusari, Blitar. Penangkapan sempat diwarnai perlawanan dari pelaku sehingga petugas terpaksa melumpuhkannya,” ucapnya.

Barang bukti berupa kendaraan milik korban sempat digadaikan oleh pelaku senilai Rp15 juta. Berkat viralnya informasi kasus ini, pihak yang menerima kendaraan tersebut akhirnya kooperatif dan menghubungi kepolisian, menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus.

“Pelaku akan diproses hukum sesuai dengan perbuatannya. Kami mengapresiasi masyarakat yang turut membantu dalam pengungkapan kasus ini,” tegasnya. (*)

Ratusan Mesin Linting Rokok di Pamekasan Tak Penuhi Syarat Operasional

0

salsabilafm.com – Tim Pengawas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan menemukan 121 mesin linting rokok yang belum memenuhi syarat operasional dan sertifikat registrasi mesin.

Jumlah ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya tercatat 50 mesin.

Kabid Perindustrian Disperindag Pamekasan, Khoirul Qomar mengatakan, hasil pengawasan menunjukkan satu Perusahaan Rokok (PR) bisa memiliki lebih dari satu mesin. Dari 104 PR yang diawasi, pihaknya menemukan 181 mesin dari target awal 140 mesin.

“Dari temuan itu, sebagian mesin tidak bisa beroperasi sebelum memenuhi syarat operasional dan memiliki sertifikat registrasi mesin. Prosesnya wajib diselesaikan agar perusahaan bisa menjalankan produksi sesuai aturan,” ungkapnya, Kamis (25/9/2025).

Menurut Qomar, banyak perusahaan rokok di Pamekasan yang belum memahami tata cara registrasi mesin melalui aplikasi Si Penting. Kondisi ini membuat sebagian besar mesin tidak terurus sertifikatnya, bahkan ditemukan sejumlah PR yang belum memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC).

“Aturannya jelas, kalau belum punya NPPBKC, perusahaan tidak boleh memproduksi apapun. Ini yang masih sering diabaikan,” tegas Qomar.

Ia menambahkan, pada tahun 2025 Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan kesempatan kepada 10 PR untuk meregistrasi 25 mesin. Saat ini, masih ada 96 mesin yang belum registrasi.

“Mudah-mudahan semua mesin yang masih proses bisa segera mendapatkan plakat sertifikat setelah kami komunikasikan dengan pihak provinsi,” pungkasnya. (*)

Polisi Tahan Oknum Kades di Bangkalan, Diduga Dalangi Kasus Penganiayaan

0

salsabilafm.com – Kepala Desa (Kades) Geger, Budiman, resmi ditahan penyidik Polres Bangkalan pada Senin (22/9/2025). Dia diduga mendalangi kasus penganiayaan yang terjadi beberapa bulan lalu di wilayah desanya.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, membenarkan penahanan tersebut. “Iya, benar. Kita tahan per hari Senin, tanggal 22 September kemarin,” ujarnya singkat, Rabu (24/9/2025).

Budiman sebenarnya sudah berstatus tersangka sejak Agustus 2025. Namun penahanan sempat ditunda lantaran ia dianggap kooperatif dan mendapat penangguhan dari kuasa hukumnya.

Kasus ini bermula pada 28 April 2025 ketika MDH (23) tersinggung setelah diklakson Budiman dan menantang duel (carok). Pertemuan berikutnya memanas setelah Budiman sempat merekam video MDH, hingga memicu tantangan ulang.

Budiman kemudian memanggil dua orang, yakni B dan Nidi yang merupakan kepala dusun, ke rumahnya. Ia menunjukkan foto MDH dan meminta keduanya mengejarnya.

Tak lama, MDH melintas di depan rumah Budiman. Instruksi itu berujung duel sengit antara B dan MDH menggunakan senjata tajam. Akibatnya, B terluka di kepala, sementara MDH mengalami luka di lengan.

B lalu dilarikan ke Puskesmas Geger. Namun keberadaannya diketahui pihak MDH hingga keributan kembali pecah di lokasi layanan kesehatan tersebut. Massa dari pihak MDH sempat datang membawa senjata tajam, namun situasi cepat diredam warga bersama aparat sehingga tidak memakan korban jiwa.

Kini, B dan MDH sudah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Bangkalan. Sementara Budiman sebagai pihak yang diduga memberi perintah akhirnya ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (*)

Gempa Banyuwangi, Warga Sampang: Saya di Dapur Tiba-tiba Panci Ikut Goyang

0

salsabilafm.com – Guncangan gempa bumi yang terjadi di wilayah Banyuwangi pada Kamis (25/9/2025) turut dirasakan oleh warga di sejumlah daerah di Madura, termasuk Kabupaten Sampang, Pamekasan, Bangkalan, dan Sumenep.

Menurut informasi dari BMKG Trunojoyo, gempa terjadi pada pukul 16.04 WIB dengan magnitudo 5,7. Pusat gempa berada di 46 kilometer timur laut Banyuwangi dengan kedalaman 12 kilometer.

Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, menyampaikan, meskipun pusat gempa cukup jauh dari Madura, getaran tetap terasa di sejumlah wilayah. Dampak getaran di Madura diperkirakan berada pada intensitas sekitar magnitudo 4,0.

“Hanya terasa getaran biasa di Sampang, karena titik gempa cukup jauh. Namun tetap berdampak dan dirasakan masyarakat,” jelas Fajar, Kamis (25/9/2025).

Fajar menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Meski demikian, pihaknya telah menerima banyak laporan dari warga yang merasakan guncangan.

“Laporan dari masyarakat banyak kami terima melalui WhatsApp. Informasi juga kami peroleh dari sejumlah stakeholder di empat kabupaten di Madura,” pungkasnya

Ruqoyyah, warga Pliyang mengatakan, waktu guncangannya sebentar sekali, kira‑kira cuma beberapa detik. Pihaknya berharap tidak ada gempa susulan.

“Saya sedang di dapur, tiba‑tiba panci ikut goyang dan bunyi benda di lemari bergeser, langsung kaget dan buru‑buru keluar rumah sebentar,” katanya.

“Walaupun gempa ringan, tetap bikin hati deg‑degan, takut kalau ada gempa susulan. Semoga semua tetap aman dan tidak ada yang terdampak parah.” pungkasnya. (Mukrim)

Hasil Uji Lab, Menu MBG yang Sebabkan Keracunan di Pamekasan Terkontaminasi 2 Jenis Bakteri

0

salsabilafm.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan merilis hasil uji laboratorium sampel menu MBG yang diduga sebabkan keracunan siswa di Kecamatan Tlanakan, Kamis (25/9/2025).

Kepala Dinkes Pamekasan dr. Saifudin mengungkapkan, terdapat dua jenis mikroorganisme bakteri escherichia coli dan staphylococcus aureus yang mengkontaminasi menu MBG di Kecamatan Tlanakan.

“Dari gejala mual muntah kami sudah curiga adanya kontaminasi bakteri jenis ini, ternyata konsentrasi cukup tinggi,” ungkapnya kepada, Kamis, (25/9/2025).

Hasil uji itu, lanjut dr. Saifudin, menguatkan dugaan Dinkes bahwa penyebab keracunan berasal dari makanan.

“Sampel yang dikirim kemarin ada nasi, telur dan ayam,” imbuhnya.

Menurut dr. Saifudin, mikroorganisme ini tumbuh disebabkan pengolahan dan penyajian yang tidak higienis atau tidak sesuai standar.

“Dari penyelidikan yang dilakukan di lokasi, dapur SPPG ini pada beberapa praktik pelaksanaan, pengolahan dan sebagainya belum sesuai standar. Akhirnya kita kuatkan dengan pemeriksaan, betul ternyata ada kontaminasi,” paparnya.

Menurut dr. Saifudin, persoalan semacam ini tidak bisa dianggap enteng karena menyangkut hajat masyarakat luas, terutama anak-anak.

“Proses penyiapan dan penyajiannya tidak higienis. Harusnya semua terlindungi, mulai dari SDM, tempat, ruangan, alat hingga pengolahan ada standar yang harus dipenuhi,” tutupnya. (*)

Jumlah Cabor Masih Sedikit, Ini Kata Ketua KONI Sampang

0

salsabilafm.com – Jumlah cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Sampang yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) masih tergolong sedikit dibandingkan dengan jumlah cabor di Jawa Timur.

Dari 85 cabor yang ada di tingkat provinsi, Sampang baru memiliki 40 cabor, sehingga masih menyisakan 45 cabor yang belum terbentuk.

Minumnya cabor menjadi pekerjaan rumah besar bagi pengurus KONI ke depan untuk mengembangkan berbagai cabang olahraga di wilayahnya. Salah satu cabor yang belum terbentuk namun cukup diminati adalah cabang olahraga dayung.

“Di Sampang, olahraga dayung banyak diminati warga. Namun sampai saat ini, cabor dayung belum terbentuk di bawah naungan KONI,” kata Abd Wasik, Ketua KONI Sampang, Kamis (25/9/2025).

Wasik tidak mempermasalahkan jika masyarakat atau komunitas pencinta olahraga dayung membentuk cabor sendiri. Namun, pengurus yang peduli dan serius dalam mengembangkan cabang olahraga tersebut sangat diperlukan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Kami berharap semakin banyak cabang olahraga yang terbentuk. Ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan olahraga di Sampang,” imbuhnya.

Selain itu, Wasik juga menyoroti kapasitas atlet dayung di Sampang yang masih terbatas. Ia menekankan pentingnya pelatihan dan pembentukan atlet dayung agar kelak bisa bersaing di tingkat regional maupun nasional.

“Kami ingin pembentukan cabang olahraga baru tidak hanya sebatas formalitas, tetapi juga menghasilkan atlet yang kompetitif,” pungkasnya. (Mukrim)

Dishub Sampang Siapkan Rp 441 Juta untuk Bangun Tambatan Kapal di Pelabuhan Tanglok

0

salsabilafm.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sampang akan membangun tambatan kapal di Pelabuhan Tanglok, Kelurahan Banyuanyar. Proyek ini bertujuan memperpanjang tambatan yang sudah ada agar dapat menampung lebih banyak kapal.

Kabid Perhubungan Laut Dishub Sampang, Iwan Heri Susanto, mengatakan, pembangunan tambatan akan dilakukan di sisi utara pelabuhan dengan anggaran mencapai Rp 441 juta. Pengerjaan proyek diperkirakan memakan waktu maksimal tiga bulan.

“Kami yakin waktu yang tersisa masih cukup untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana,” katanya, Kamis (25/9/2025).

Dia mengungkapkan, hingga kini, paket pekerjaan tersebut belum ditender karena anggaran di atas Rp 400 juta harus melalui proses lelang terlebih dahulu. Menurutnya, peningkatan fasilitas pelabuhan diperlukan untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, meski anggaran terbatas.

Dia menambahkan, selama ini Dishub menarik retribusi dari pelabuhan sehingga pihaknya berkewajiban untuk meningkatkan fasilitas demi layanan yang lebih maksimal. “Anggaran yang sudah disiapkan tidak terdampak efisiensi dan akan dilaksanakan sesuai rencana,” pungkasnya. (Mukrim)

Jumlah Cabor Masih Sedikit, Ini Kata Ketua KONI Sampang

0

salsabilafm.com – Jumlah cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Sampang yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) masih tergolong sedikit dibandingkan dengan jumlah cabor di Jawa Timur.

Dari 85 cabor yang ada di tingkat provinsi, Sampang baru memiliki 40 cabor, sehingga masih menyisakan 45 cabor yang belum terbentuk.

Minumnya cabor menjadi pekerjaan rumah besar bagi pengurus KONI ke depan untuk mengembangkan berbagai cabang olahraga di wilayahnya. Salah satu cabor yang belum terbentuk namun cukup diminati adalah cabang olahraga dayung.

“Di Sampang, olahraga dayung banyak diminati warga. Namun sampai saat ini, cabor dayung belum terbentuk di bawah naungan KONI,” kata Abd Wasik, Ketua KONI Sampang, Kamis (25/9/2025).

Wasik tidak mempermasalahkan jika masyarakat atau komunitas pencinta olahraga dayung membentuk cabor sendiri. Namun, pengurus yang peduli dan serius dalam mengembangkan cabang olahraga tersebut sangat diperlukan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Kami berharap semakin banyak cabang olahraga yang terbentuk. Ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan olahraga di Sampang,” imbuhnya.

Selain itu, Wasik juga menyoroti kapasitas atlet dayung di Sampang yang masih terbatas. Ia menekankan pentingnya pelatihan dan pembentukan atlet dayung agar kelak bisa bersaing di tingkat regional maupun nasional.

“Kami ingin pembentukan cabang olahraga baru tidak hanya sebatas formalitas, tetapi juga menghasilkan atlet yang kompetitif,” pungkasnya. (Mukrim)