Cegah Campak, Dinkes Sampang Lakukan Imunisasi Jemput Bola

0

salsabilafm.com – Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) setempat melakukan imunisasi campak dengan sistem jemput bola. Tujuannya untuk mempercepat pelaksanaan dan mencegah penularannya.

“Pola imunisasi jemput bola ini kami lakukan karena jumlah kasus kini terus bertambah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes-KB Sampang, Samsul Hidayat di Sampang, Selasa (2/9/2025).

Dia menjelaskan, pada pertengahan Agustus 2025 jumlah kasus campak di kabupaten itu sebanyak 413 kasus. Namun hingga 31 Agustus 2025 bertambah menjadi 433 kasus.

“Tambahan 20 kasus selama kurun waktu setengah bulan ini tidak sedikit. Karena itu, upaya untuk mempercepat cakupan imunisasi kami lakukan dengan cara jemput bola,” katanya.

Dia mengungkapkan, petugas vaksin mendatangi langsung rumah-rumah warga ke desa-desa dibantu para kader posyandu yang ada di desa itu. Selain itu, di Sampang juga sudah ada pasien campak yang meninggal dunia, yakni pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang.

“Bertambahnya jumlah penderita penyakit campak tersebut karena masih banyak anak yang tidak menjalani vaksin Measles-Rubella (MR), sehingga mudah terpapar bakteri yang menyebabkan penyakit itu,” kata Samsul.

Menurut dia, para penderita campak di Sampang paling banyak dari Kecamatan Camplong dan Karangpenang. Di Kecamatan Camplong terdata sebanyak 115 penderita, sedangkan di Kecamatan Karangpenang sebanyak 88 penderita.

“Sisanya menyebar di 12 kecamatan, karena di Sampang ada 14 kecamatan,” pungkasnya. (Mukrim)

KPID Jatim Imbau Lembaga Penyiaran Taat Regulasi dan Utamakan Konten Lokal

0

salsabilafm.com – Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Yunus Ali Ghafi, mengimbau seluruh lembaga penyiaran, baik televisi maupun radio, untuk senantiasa menaati regulasi yang berlaku. Hal ini disampaikan Yunus menyusul maraknya upaya penggiringan opini melalui media penyiaran.

Yunus menegaskan, penyiaran harus tetap mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, serta memegang teguh norma agama, kode etik jurnalistik, dan standar profesi penyiaran.

“Tujuannya untuk persatuan dan kesatuan NKRI, nasionalisme,” ujarnya dalam program Salsa Talkshow di radio Salsabila FM, Senin (1/9/2025).

Selain itu, Yunus juga mendorong lembaga penyiaran untuk menjalin pendekatan persuasif dengan pemerintah daerah maupun profesional di berbagai bidang. Misalnya, bekerja sama dengan lembaga kesehatan untuk menghadirkan konten edukasi seputar kesehatan.

“Walaupun butuh effort yang lebih besar, saya rasa semua lembaga penyiaran harus bisa,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yunus mengingatkan tentang kewajiban penyajian konten lokal. Sesuai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), setiap stasiun penyiaran daerah diwajibkan menayangkan program yang mencerminkan kearifan lokal di wilayahnya.

“Yah, untuk ke depannya kita eksekusi bersama dengan menarik jalan sutra dimulai dari Madura Raya, kemudian ke Pantura hingga ke ujung Jawa Timur, untuk menyiarkan siaran local wisdem,” imbuhnya.

Yunus juga mengajak kepada semua masyarakat, apabila ditemukan hal hal yang sensitif atau melanggar P3SPS, untuk bisa melaporkan dan mengadu langsung melalui akun resmi KPID Jatim dengan baik.

“Bisa langsung dilaporkan dan menyampaikan secara baik, karena kita terbuka selama 24 jam,” pungkasnya. (Dri)

Dinkes – KB Sampang Gelar Pra-Launching Sekolah Siaga Kependudukan 2025

0

salsabilafm.com – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang menggelar kegiatan Pra-Launching Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) pada Senin, (1/9/2025). Kegiatan ini bertempat di Aula Bappelitbangda Kabupaten Sampang.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 120 peserta ini melibatkan koordinator balai penyuluhan KB se-Kabupaten Sampang, penyuluh KB, guru pembimbing SSK, serta perwakilan siswa SMA dari berbagai kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB, dr. Dwi Herlinda Lusi Harini, menyampaikan bahwa edukasi tentang pengendalian jumlah penduduk perlu diberikan sejak usia dini. Program SSK diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam mata pelajaran sekolah, tanpa menambah jam belajar.

“Sekolah juga akan dilengkapi dengan Pojok Kependudukan sebagai pusat informasi, yang dikelola langsung oleh siswa. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap isu kependudukan, sekaligus mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sampang,” kata dia.

“Semoga program Sekolah Siaga Kependudukan dapat memberikan kontribusi positif dalam mempersiapkan generasi muda yang terencana, bertanggung jawab, serta berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan,” ujar dr. Lusi.

Kegiatan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) pembentukan SSK Kabupaten Sampang dipandu oleh Dr. Untung Kuzairi, M.Kes, dan ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut. (Syie)

Cegah Amuk Massa, Lesbumi NU Jatim Ingatkan Tanggap Baca Ayat-ayat Kauniyah

0

salsabilafm.com – Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PWNU Jawa Timur mengajak insan-insan kreatif dan masyarakat umum, untuk tanggap membaca fenomena sosial. Termasuk terkait amuk massa, kecakapan bertindak membaca Ayat-ayat Kauniyah, Ayat-ayat yang tergelar sebagai tanda-tanda zaman.

Tindakan destruktif terjadi dalam gelombang demonstrasi yang marak, baik di Jakarta, Surabaya dan sejumlah kota lain di Indonesia. Anarkisme bisa dicegah bila para pemimpin dan elite politik mampu membaca fenomena sosial danenyikapinya dengan bijaksana.

Hal itu terungkap dalam kegiatan acara Launching Buku Puisi “Pengantin Bulan Domba” karya Didik Wahyudi. Kegiatan Lesbumi PWNU Jatim ini terkait “Pesta Puisi Kemerdekaan di Ujung Bulan”, dihadiri puluhan Seniman, penyair, dan aktivis Lesbumi di Jawa Timur.

“Hilangnya sensitivitas dan empati para elite politik atas kondisi masyarakat menjadikan kekesalan itu memuncak. Bila kemudian terjadi amuk massa, aksi sosial dan demontrasi, hal itu merupakan pelepasan dari kekesalan dan kejengkelan yang tak terkendali,” kata Riadi Ngasiran, Ketua Lesbumi PWNU Jatim, dalam keterangan pers, Senin (1/9/2025).

Saat ini, diingatkan Riadi, saat yang tepat bagi para elite politik, pemimpin pemerintahan, untuk melakukan koreksi diri. Koreksi atas tindakan dan ucapan mereka yang seolah tanpa kontrol itu.

“Ketika kaum lemah dan dilemahkan, kaum mustadh’afin tanpa perhatian, dan merajalelanya keserakahan di antara para elite politik, dengan praktik korupsi, kolusi, yang pertunjukkan setiap saat, membuat kekesalan itu semakin sempurna,” tutur Riadi Ngasiran, yang juga esais dan pemerhati kebudayaan.

Ayat-ayat Kauniyah

Terkait Launching Buku Puisi “Pengantin Bulan Domba” karya Didik Wahyudi, tampil sebagai pembahas Penyair Nasional Mardi Luhung dan Peneliti Sastra Ribut Wijoyo.

Pada Minggu, 31 Agustus 2025, pukul 13.00 WIB di Aula KH Bisri Syansuri, PWNU Jawa Timur, Jln Masjid Al-Akbar Timur no 9, Gayungan Surabaya, diawali pembacaan puisi oleh penyair Nur Aziz Asmuni dan Haidar Hafeez dari Pasuruan.

Juga Penyair Sastra Jawa Suharmono Kasiyun (aktivis Lesbumi PWNU dan dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya) dan KH Chamim Kohari dari Mojokerto. Juga ada Gus Ahmed Miftahulhaq, dari Pesantren Ngelom Sepanjang yang aktif di dunia sastra Universitas Negeri Surabaya, serta Afif Mahmudah, turut membaca puisi karya Didik Wahyudi.

Ning Nabila Dewi Gayatri, Pelukis sekaligus Sekretaris Lesbumi PWNU Jatim, memberikan apresiasi terhadap para seniman yang eksis berkarya dalam kondisi apa pun.

Para seniman, juga para penyair mempunyai kepekaan terhadap setiap permasalahan kehidupan. Kegelisahan dalam menangkap makna kehidupan diungkapkan sebagai pengalaman estetik yang khas dari setiap individu para seniman itu.

Didik Wahyudi, turut dalam produksi klips Museum Nahdlatul Ulama (NU) sutradara dan naskah Riadi Ngasiran (kini Ketua Lesbumi PWNU Jawa Timur), saat diresmikan KH Abdurrahman Wahid pada Desember 2004.

“Kami sengaja mengumpulkan para seniman dalam memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia kita tercinta pada akhir bulan. Hal ini lazim bagi warga Nahdliyin, peringatan harlah misalnya, ya bisa berlangsung sebulan penuh. Termasuk peringatan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa kita ini,” tutur Ning Nabila Dewi Gayatri.

Para seniman, terutama dari Lesbumi NU dari sejumlah daerah pun hadir. Seperti dari Sidoarjo, Bangil, Jombang, Gresik, dan tentu saja dari Surabaya.

Para seniman Lesbumi NU, banyak berkiprah di berbagai bidang dan berprestasi secara nasional. Mardi Lulung, misalnya, tinggal di Gresik sebagai Guru karya-karyanya dikenal dalam konstelasi Sastra Indonesia secara nasional.

Bersama sejumlah penyair Nasional, Mardi Luhung belum lama ini tampil dalam acara di Museum Islam Indonesia KH. M. Hasyim Asy’ari, Tebuireng Jombang. Pada kesempatan itu, disaksikan pula KH Kikin Abdul Hakim Mahfudz, Ketua PWNU Jawa Timur yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. (*)

Pembacokan di RSUD Ketapang, Terdakwa Farel Dituntut 11 Tahun Penjara

salsabilafm.com – Sidang kasus pembacokan berujung kematian di RSUD Ketapang, Sampang dengan terdakwa Farel Ardiansyah telah sampai pada tahap tuntutan. Sidang digelar di Pengadilan Negeri (PN) setempat, Senin (1/9/2025).

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Eddie Soedrajat melayangkan tuntutan 11 tahun hukumam penjara.

“Dengan mempertimbangkan fakta persidangan, menuntut terdakwa Farel Ardiansyah dengan hukuman 11 tahun penjara,” katanya saat menyampaikan tuntutan.

Tuntutan tersebut, kata Eddie, berdasarkan fakta pembacokan yang dilakukan kepada korban dengan sengaja di area titik vital hingga meninggal dunia, sesuai pasal 338 KUHP.

“Pertimbangan bahwa terdakwa sengaja melakukan pembunuhan di area titik vital dalam keadaan korban yang tidak membawa apa-apa,” katanya.

Tak hanya itu, penilaian terhadap terdakwa sebagai pesilat yang aktif dapat dibuktikan dari berbagai postingan terdakwa di media sosial. Hal itu menunjukkan bahwa terdakwa mengetahui bagian vital yang dapat menyebabkan kematian.

“Maka dari berbagai pertimbangan, kami menganggap bahwa tuntutan ini sudah sepatutnya diberikan terhadap terdakwa,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Farel meminta kepada majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Sampang untuk memberikan keringanan.

Dia beralasan, dirinya telah kooperatif dalam mengikuti proses persidangan serta jujur dalam memberikan kesaksian.

“Karena saya telah menyesali perbuatan ini dan saya juga berusaha mengikuti kegiatan sidang dengan baik yang mulia,” ucapnya.

Farel juga berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan menyesali perbuatannya.

“Saya sangat menyesal yang mulia. Saya berharap ada keringanan terhadap saya,” pintanya.

Selanjutnya adalah sidang putusan majelis hakim. Sidang ini dijadwalkan pada Senin 8 September 2025. (Syad)

Tokoh Agama di Sampang Kecam Keterlibatan Waria dalam Lomba Gerak Jalan: Kemunduran Moral!

salsabilafm.com – Lomba gerak jalan memeriahkan HUT ke-80 RI di Sampang mendapat sorotan publik, khususnya para tokoh agama. Pasalnya, video keterlibatan waria dalam lomba gerak jalan yang digelar Pemkab setempat pada 31 Agustus hingga 1 September 2025 itu viral di platform media sosial WhatsApp dan Tiktok.

KH. Rahmatullah, Wakil Katib Syuriyah PCNU Sampang menyesalkan keterlibatan komunitas waria dalam gerak jalan tersebut. Dia mengaku keberatan kegiatan tersebut diikuti oleh waria.

“Kalau LGBT ini ditampilkan ke publik kita keberatan,” tegasnya kepada salsabilafm, Minggu (31/8/2025).

Gus Rahmat, sapaan karibnya, mengatakan, pihaknya belum mengetahui prosedur kepanitiaan, apakah peserta waria diundang atau hadir sendiri.

“Kita belum tahu seperti apa keterlibatan mereka. Kita akan mencari informasi terlebih dahulu karena kegiatan itu ada panitianya,” ujarnya.

Menurut Gus Rahmat, sejak tahun-tahun sebelumnya para Kiai sudah mengingatkan agar komunitas waria tidak dilibatkan dalam lomba gerak jalan. Namun, teguran para Kiai tidak diindahkan oleh panitia. “Dan akhirnya sekarang (keterlibatan waria) terulang lagi,” sesalnya.

Pihaknya khawatir tampilnya waria dengan memakai seragam seksi, di acara yang disaksikan masyarakat, khususnya anak-anak memberikan kesan bahwa perilaku mereka dibenarkan.

“Yang bahaya itu kalau perilaku yang melanggar norma dan budaya dinormalisasi oleh masyarakat. Apalagi yang nonton banyak anak-anak kecil,” ucapnya.

Dia berharap, ke depan panitia lebih ketat membuat aturan, terutama soal kepesertaan. Sebab, lanjut dia, menghadirkan waria dalam kegiatan seperti gerak jalan, sama dengan mensosialisasikan perilaku LGBT.

“Sangat disayangkan. Acara yang awalnya sebagai bentuk syukur atas perjuangan para pahlawan, justru sebuah kemunduran moral dengan menampilkan waria ke khalayak publik,” pungkasnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, kepala Disporabudpar Sampang, Marnilem mengarahkan reporter salsabilafm agar menghubungi Kabid Pemuda dan Olahraga, Isma Ulfa. Namun, saat dihubungi via WhatsApp, yang bersangkutan (Isma Ulfa) tidak merespon. (Syad)

Digelar 13 September, Karapan Sapi Piala Bupati Sampang Dianggarkan Rp75 Juta

salsabilafm.com – Karapan Sapi piala Bupati Sampang akan digelar pada 13 September 2025. Pemkab Sampang melalui Disporabudpar telah menyiapkan anggaran sebesar Rp75 juta.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, Abdul Basith mengatakan, kegiatan tersebut akan digelar di lapangan Karapan Sapi Ketapang, Sampang.

“Kegiatan ini merupakan pelestarian cagar budaya Karapan Sapi di Kabupaten Sampang,” katanya saat dihubungi salsabilafm.com, Senin (1/9/2025).

Pihaknya mengaku telah menyiapkan dana sekitar Rp 75 juta dari Anggaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sampang.

“Dana nya dari APBD karena ini memang kegiatan wajib untuk dilanjutkan piala presiden nanti,” jelasnya.

Untuk persyaratan, para peserta diwajibkan memiliki NISK (Nomor Induk Sapi Kerap) sebagai identitas kepemilikan sapi.

“Karena pemilik sapi kerap wajib berasal dari Kabupaten Sampang, maka harus memiliki NISK,” ujar Basith.

Selanjutnya, 6 pemenang akan dikirim untuk mengikuti kontestasi se-Madura mewakili Kabupaten Sampang.

“Yaitu 3 juara dan 3 juara harapan untuk berlaga di ajang Karapan Sapi se-Madura,” tutupnya. (Syad)

Nelayan Masih Gunakan Alat Tangkap Tak Ramah Lingkungan, DKP Sampang: Harus Segera Dihentikan

0

salsabilafm.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang menyatakan sebagian nelayan di daerah tersebut masih menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, khususnya di Desa Labuhan dan Pulau Mandangin. Nelayan umumnya masih menggunakan pukat mini atau mini trawl yang dapat merusak sumber daya ikan dan ekosistem laut.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Diskan Sampang, Siti Asiya, mengatakan, penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini dapat menyebabkan kerusakan pada dasar laut dan pertumbuhan karang, yang berdampak pada pertumbuhan ikan.

“Karena jika dibiarkan akan merusak dasar laut dan pertumbuhan karang yang akhirnya juga berdampak pada pertumbuhan ikan,” katanya, Senin (1/9/2025).

Menurut Asiya, penggunaan pukat mini atau mini trawl dapat menyebabkan beberapa dampak negatif. Antara lain merusak ekosistem laut, menangkap ikan secara tidak selektif, dan mengurangi hasil tangkapan nelayan tradisional. Selain itu, alat ini juga tidak sesuai dengan prinsip perikanan yang bertanggung jawab.

“Penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan ini harus segera dihentikan,” tegas Asiya.

Dia melanjutkan, mini trawl juga tidak sesuai dengan prinsip perikanan yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, Dinas Perikanan Kabupaten Sampang berencana melakukan penyuluhan terhadap nelayan yang masih menggunakan alat tangkap ikan tidak ramah lingkungan.

Penyuluhan tersebut, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan mematuhi peraturan terkait penggunaan alat tangkap dan jalur penangkapan ikan. Dengan demikian, diharapkan nelayan dapat memahami dampak negatif dari penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan dan beralih ke alat tangkap yang lebih ramah lingkungan.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan dan ekosistem laut. Kami akan terus melakukan penyuluhan dan pengawasan terhadap nelayan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,” ungkapnya,

Selain penyuluhan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap nelayan untuk memastikan bahwa mereka menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Dengan kerjasama di semua sektor diharapkan dapat meningkatkan kesadaran nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya ikan dan ekosistem laut.

“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi kegiatan nelayan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan yang berlaku. Kami berharap nelayan dapat memahami pentingnya menggunakan alat tangkap ramah lingkungan dan mematuhi peraturan yang berlaku,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan sangat penting untuk menjaga kelestarian biota laut dan ekosistem laut. Dengan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan, nelayan dapat membantu menjaga kelestarian sumber daya ikan dan ekosistem laut untuk generasi mendatang.

“Dalam jangka panjang, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (Mukrim)

Penerima PKH di Sampang Naik Signifikan, Koordinator Kabupaten: Kami No Comment

0

salsabilafm.com – Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Sampang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data rekapitulasi Bantuan Sosial (Bansos) dan data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) 2025, pada periode April-Juni tercatat sebanyak 78.820 jiwa atau 7,52 persen dari jumlah penduduk.

Angka tersebut naik signifikan dibandingkan periode Januari-Maret 2025 atau tahap pertama yang hanya tercatat 53.589 jiwa. Dengan demikian, terdapat penambahan sebanyak 25.231 jiwa penerima PKH.

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Sampang, Erwin Elmi Syahrial mengatakan, data tersebut bersumber dari aplikasi SIKS-NG Kementerian Sosial RI.

“Data ini bersumber dari SIKS-NG Kemensos RI, pada periode April–Juni jumlah KPM PKH 78.820 jiwa. Data ini berdasarkan aplikasi, bukan data bayar atau SP2D dari bank penyalurnya,” katanya, Senin (1/9/2025).

Sementara itu, Koordinator Kabupaten PKH Sampang Nanang Muldianto, mengaku belum mengetahui secara pasti ihwal penambahan jumlah penerima PKH tersebut.
Menurutnya, data yang menjadi acuan di tingkat pelaksana masih menggunakan data buka rekening kolektif (burekol).

“Kami no comment soal penambahan ini, karena sampai detik ini tidak ada By Nama By Address (BNBA) SP2D ke kami,” pungkasnya. (Mukrim)

Prabowo: Mari Kita Jaga Persatuan Nasional, Sampaikan Aspirasi dengan Damai

0

salsabilafm.com – Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar masyarakat tetap tenang dan percaya kepada pemerintah dalam menghadapi dinamika nasional. Ia menegaskan semua partai politik, baik yang berada di koalisi maupun di luar pemerintahan, sepakat memperjuangkan kepentingan rakyat.

“Saudara-saudara sekalian, saya minta sungguh-sungguh seluruh warga negara untuk percaya kepada pemerintah, untuk tenang. Pemerintah yang saya pimpin, dengan semua partai politik termasuk partai yang di luar pemerintahan, bertekad selalu memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, termasuk rakyat yang paling kecil dan tertinggal,” ujar Prabowo dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Pemerintah, kata Prabowo, menghormati aspirasi murni masyarakat yang disampaikan secara damai. Setiap tuntutan yang disampaikan dengan baik, menurutnya, akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti.

“Kepada seluruh masyarakat, silakan sampaikan aspirasi yang murni dan tuntutan dengan baik dan damai. Kami pastikan akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti,” ucapnya.

Selain itu, Prabowo meminta DPR membuka ruang dialog dengan tokoh masyarakat, mahasiswa, dan kelompok sipil lainnya. Ia menilai penyampaian aspirasi langsung kepada wakil rakyat akan memperkuat komunikasi politik.

“Saya juga akan meminta pimpinan DPR untuk langsung mengundang tokoh-tokoh masyarakat, tokoh mahasiswa, dan kelompok lain yang ingin menyampaikan aspirasinya supaya bisa diterima dengan baik dan langsung berdialog,” jelasnya.

Prabowo pun mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin mengganggu stabilitas bangsa. Ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional dengan semangat gotong royong.

“Mari kita jaga persatuan nasional. Indonesia di ambang kebangkitan. Jangan sampai kita terus diadu domba. Suarakan aspirasi dengan baik dan damai, tanpa merusak, tanpa kekerasan, tanpa penjarahan, tanpa kerusuhan, tanpa merugikan fasilitas umum,” tegasnya.

“Sekali lagi, semangat dari nenek moyang kita adalah gotong royong. Marilah kita bergotong royong menjaga lingkungan, keselamatan keluarga, dan tanah air kita,” pungkasnya. (*)