Dinas Perikanan Sampang Targetkan 16.160 Ton Hasil Tangkapan Ikan Laut

0

salsabilafm.com – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Sampang menargetkan hasil tangkapan ikan laut sebesar 16.160 ton pada tahun 2025. Hingga triwulan kedua tahun ini, hasil tangkapan ikan di Kabupaten Sampang masih mencapai 51,18% dari target, yaitu sebesar 8.271 ton.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Diskan Sampang, Siti Asiya mengatakan, hasil tangkapan didominasi oleh ikan pelagis besar termasuk ikan tenggiri, cakalang dan juga pelagis kecil yakni ikan kembung.

“Jadi memang tiap tahun semakin bertambah targetnya,” katanya, Kamis (10/9/2025).

Dia menjelaskan, tidak masalah jika hasil penangkapan ikan tidak memenuhi target yang ditentukan. Menurutnya, mencapai target tersebut memang sulit karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti ikan yang telah ditangkap dilepaskan lagi karena sedang bertelur atau hasil tangkapan tidak sesuai rencana.

“Tidak apa-apa, bagi kami itu tidak jadi masalah karena setiap tahunnya sumber daya ikan di laut menurun dan itu bukan hanya di Sampang. Paling tidak nanti maksimal 96 persen pas tutup tahun,” terang Asiya.

Dia mengungkapkan, di Sampang sebagian nelayan masih menggunakan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, terutama di Desa Labuhan. Seperti, nelayan di Desa Labuhan yang pada umumnya masih menggunakan mini trawl dan merusak sumber daya ikan.
Karenanya, pihaknya berencana melakukan penyuluhan terhadap nelayan yang masih memakai alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan itu.

“Karena kalau dibiarkan akan merusak dasar laut, pertumbuhan karang, yang akhirnya juga merusak pertumbuhan ikan,” pungkas dia. (Mukrim)

Menjaga Kehangatan Radio di Tengah Gelombang Digital

0

salsabilafm.com – Radio di Jawa Timur menghadapi tantangan besar di tengah perubahan pola konsumsi media. Namun, bagi Komisioner KPID Jawa Timur Aan Haryono, tantangan itu justru bisa menjadi pintu masuk menuju peluang baru, selama radio berani bertransformasi mengikuti arus digital.

Di tengah derasnya arus digitalisasi media, radio tetap berdiri sebagai medium penyiaran yang berakar kuat pada kehidupan masyarakat. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Pergeseran pola konsumsi informasi dan hiburan ke platform digital menuntut radio beradaptasi agar tetap relevan.

“Radio bukan lagi sekadar mendengarkan siaran melalui perangkat konvensional. Kini, pendengar menuntut akses yang fleksibel, bisa melalui gawai, media sosial, hingga platform podcast. Tantangannya adalah bagaimana radio mampu menghadirkan konten yang dekat dengan publik dan tidak terjebak pada pola lama,” ujar Aan Haryono, Komisioner KPID Jawa Timur, Rabu (10/9/2025).

Menurut Aan, kekuatan utama radio ada pada kedekatan emosional dengan pendengar. Di banyak daerah, radio masih menjadi ruang interaksi yang hangat, menghadirkan informasi lokal yang jarang mendapat tempat di media arus utama.

“Justru di era serba digital, konten lokal inilah yang bisa menjadi keunggulan kompetitif radio. Pendengar ingin mendengar cerita, musik, dan informasi yang dekat dengan kehidupannya,” tambahnya.

Namun, Aan mengingatkan bahwa radio tidak bisa hanya bertahan pada romantisme masa lalu. Model bisnis harus bergeser, dari mengandalkan iklan tradisional ke bentuk kolaborasi yang lebih luas dengan dunia digital. Radio, kata Aan, perlu menjalin sinergi dengan media daring, menghadirkan siaran lintas platform, bahkan mengembangkan kanal visual.

KPID Jawa Timur mencatat, sejumlah radio lokal mulai mengadopsi pendekatan tersebut. Ada yang menyiarkan ulang program mereka dalam bentuk podcast, ada pula yang merambah ke platform video pendek. “Ini peluang besar. Dengan cara itu, radio tidak lagi dipandang sebagai media lama, tetapi justru menjadi bagian dari ekosistem digital yang tumbuh,” ujar Aan.

Ke depan, ia menilai peran radio akan semakin penting dalam menjaga keseimbangan arus informasi. Di tengah banjir disinformasi di media sosial, radio yang berbasis pada jurnalisme lokal bisa tampil sebagai penjernih. “Kalau radio mampu membangun kepercayaan, menghadirkan informasi yang akurat sekaligus humanis, ia akan selalu punya tempat di hati masyarakat,” katanya.

Transformasi itu, tambah Aan, menuntut keberanian pelaku radio untuk keluar dari zona nyaman. “Tantangan ini bukan akhir, melainkan pintu menuju peluang baru. Radio bisa menjadi media yang lebih dekat, lebih personal, dan lebih relevan dari sebelumnya,” kata Aan. (*)

Puncak Kemarau Diprediksi Akhir September, BPBD Petakan 51 Desa Terdampak Kekeringan

0

salsabilafm.com – Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi puncak musim kemarau tahun ini akan berlangsung hingga akhir September 2025. Meski sesekali masih diselingi hujan lokal, sebagian besar wilayah Bangkalan mulai menunjukkan gejala kekeringan.

Kalaksa BPBD Bangkalan Muh. Zainul Qomar melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Eko Sugiharto menjelaskan, BPBD telah memetakan 51 desa dari 10 kecamatan sebagai wilayah terdampak, dengan 25 desa masuk kategori kerawanan tinggi terhadap kekeringan. Wilayah paling terdampak berada di Kecamatan Kokop dan Konang, yang minim sumber air dan membutuhkan distribusi air bersih secara rutin.

“Kami sudah memasuki puncak musim kemarau. Meski masih ada hujan sesekali, dampak kekeringan sudah terasa di beberapa desa,” ujarnya. Rabu (10/9/2025).

Dia menambahkan, langkah antisipatif yang dilakukan meliputi, distribusi air bersih ke desa terdampak, pembagian tandon, edukasi masyarakat tentang penghematan air dengan koordinasi lintas sektor.

Selain itu, peran aktif masyarakat dalam menghadapi puncak musim kemarau, termasuk menjaga sumber air dan menerapkan pola hidup hemat air. “Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan solusi konkret dalam menghadapi siklus tahunan ini salah satunya droping air bersih,” pungkasnya. (*)

Temui Massa Aksi, Bupati-Wabup Bangkalan Janji Pemerintahan Transparan

0

salsabilafm.com – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Wakil Bupati, Moh. Fauzan Ja’far menemui ratusan massa aksi dari Aliansi Masyarakat Bangkalan di kantor Pemkab setempat, Rabu (10/9/2025). Tanpa jarak, keduanya mendengarkan satu per satu aspirasi yang disuarakan.

Aliansi menyampaikan berbagai tuntutan, mulai dari transparansi pengelolaan pemerintahan, penertiban aset daerah, pembangunan infrastruktur, hingga persoalan sampah yang dinilai masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Bupati Lukman Hakim menyebut aksi tersebut bukanlah perlawanan, melainkan bentuk kepedulian masyarakat terhadap jalannya pemerintahan.

“Aksi ini adalah kontrol sekaligus dukungan agar kami tetap berada di jalur yang benar. Aspirasi yang disampaikan akan kami jadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki kebijakan,” ucapnya di hadapan pengunjuk rasa.

Lukman menegaskan, pemerintahannya berkomitmen membangun tata kelola pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan bebas intervensi pihak manapun. Dia mencontohkan, seluruh program pembangunan disusun melalui mekanisme Musrenbang hingga RPJMD yang terbuka untuk publik, sementara proyek fisik dilelang melalui e-katalog agar bisa diakses siapa saja.

“Kami pastikan tidak ada ruang untuk intervensi luar dalam penyusunan maupun pelaksanaan program. Semua dilakukan transparan,” tegasnya.

Terkait aset daerah, Pemkab Bangkalan telah membentuk Satgas Pengamanan Aset yang akan segera diluncurkan bulan depan. Satgas ini akan memastikan aset daerah terinventarisasi dengan baik dan tidak jatuh ke tangan pihak yang tidak berhak.

Selain itu, Lukman juga memaparkan sederet program prioritas, mulai dari pembangunan 53 ruas jalan kabupaten, perbaikan 113 gedung sekolah, hingga solusi persoalan sampah melalui pembangunan TPS dan pembebasan lahan untuk ΤΡΑ.

“Pengelolaan sampah harus tuntas dari hulu ke hilir. Tidak bisa parsial, harus sistematis,” jelasnya.

Menutup pertemuan itu, Bupati Lukman Hakim bersama Wabup Fauzan sepakat bahwa pemerintah daerah tidak boleh menutup telinga terhadap suara rakyat. (*)

Korban Diduga Keracunan MBG di Pamekasan Terus Bertambah

0

salsabilafm.com – Jumlah siswa TK Al Falah di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) terus bertambah. Hingga Rabu (10/09/2025), tercatat sebanyak 37 pasien ditangani Puskesmas Tlanakan.

Kepala Puskesmas Tlanakan, dr. Henny Setyowati, menyampaikan, puluhan pasien itu terbagi dalam tiga kategori. Yakni,
30 pasien menjalani rawat jalan, 1 pasien masih mendapat perawatan di Puskesmas, sementara sisanya sudah sembuh.

“30 pasien rawat jalan kondisinya aman, stabil, hanya mengalami gejala ringan. Sementara satu pasien masih kami tangani disini,” ungkapnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan serta Puskesmas terdekat untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan Pasien.

“Seperti kemarin, kami merujuk beberapa pasien ke RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan karena kapasitas disini penuh,” jelas Henny.

Dia menegaskan, penyebab pasti dugaan keracunan tersebut belum bisa disimpulkan. Sebab, saat ini sedang dilakukan uji laboratorium.

“Hasilnya diperkirakan keluar dalam dua sampai tiga hari kedepan, baru diketahui penyebabnya,” tutupnya. (*)

Terkait Insiden Keracunan, Ketua DPRD Pamekasan: Dapur MBG Bersangkutan Harus Ditutup Sementara

0

salsabilafm.com – Ketua DPRD Pamekasan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Tlanakan untuk mengecek kondisi puluhan siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua DPRD Pamekasan Ali Maskur mengatakan, sidak dilakukan setelah mendapat laporan masyarakat. Hasil pantauannya, jumlah siswa yang terdampak keracunan mencapai sekitar 24 orang dan tersebar di beberapa rumah sakit, termasuk Puskesmas Tlanakan, dan RSUD Smart.

“Laporan dari masyarakat kemarin kami harus sidak. Setelah kami wawancara tadi memang ada sekitar 24 siswa yang keracunan. Karena Puskesmas Tlanakan tidak muat, sebagian pasien dirujuk ke rumah sakit lain,” ungkap dia, Rabu (10/9/2025).

Dia menjelaskan, dari keterangan orang tua pasien, dugaan keracunan berasal dari nasi MBG yang dikonsumsi siswa TK Dharma Wanita Branta Pesisir. Bahkan, sisa nasi yang diberikan ke ayam menyebabkan ayam itu menunjukan gelaja seperti keracunan.

Ali Maskur juga menambahkan, pihaknya sudah mengecek dapur MBG namun kondisinya tutup. Informasi yang ia terima, sampel makanan sudah diteliti pihak kepolisian untuk memastikan penyebab keracunan.

“Kalau boleh, saya atas nama pimpinan dan anggota DPRD Pamekasan, dapur yang bersangkutan harus ditutup sementara, bisa satu minggu atau satu bulan, sebagai pelajaran. Karena informasinya belum ada ahli gizi di dapur itu, cuman saya belum mendengar langsung dari pemilik dapur,” tegasnya.

Lebih lanjut, DPRD Pamekasan akan memanggil pemilik dapur dan tenaga ahli gizi terkait untuk meminta pertanggungjawaban dan mencari solusi terbaik.

“Saya berharap pemilik dapur MBG ini lebih berhati-hati dalam memanajemen, memasak, hingga mengkatering makanan, karena hal ini menyangkut ribuan nyawa anak bangsa yang mengandalkan program gizi gratis,” pungkasnya.(*)

Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa di Pamekasan Dirawat di Rumah Sakit

0

salsabilafm.com – Sejumlah siswa di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan mengalami pusing, muntah dan diare. Kondisi ini terjadi usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (9/9/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Saifudin membenarkan peristiwa tersebut. Tercatat sebanyak 20 siswa yang sedang dirawat di puskesmas dan rumah sakit setempat.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab keracunan. “Tetapi sampel dari makanan itu sudah berhasil kami dapatkan. Di bawah standar,” ucapnya.

Menurut Saifudin, kemungkinan makanan yang diberikan tidak higienis atau terkontaminasi mikroorganisme. “Untuk kepastiannya kami masih melakukan pemeriksaan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan,” kata dia.

Selain menangani pasien secara intensif, pihaknya juga melakukan investigasi serta komunikasi, informasi dan edukasi ke Dapur Gizi MBG di wilayah setempat. (*)

Terkait Putusan MK, TNI Masih Kaji Langkah Hukum terhadap Ferry Irwandi

0

salsabilafm.com – TNI masih mempertimbangkan langkah hukum terhadap CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, usai pernyataannya dinilai provokatif dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

Dilansir dari cnnindonesia, kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Freddy Ardianzah mengatakan, pihaknya menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 105/2024 yang menyebut pencemaran nama baik tidak bisa dilaporkan oleh institusi.

“Dengan adanya keputusan MK tersebut, TNI juga akan menimbang secara cermat langkah-langkah hukum yang sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Freddy menjelaskan, pada Senin (8/9/2025) TNI masih melakukan konsultasi hukum dengan Polda Metro Jaya terkait pernyataan maupun tindakan Ferry. Menurutnya, ada dugaan pernyataan Ferry di ruang publik, baik melalui media sosial maupun wawancara berisi provokasi, fitnah, kebencian, serta disinformasi yang dimanipulasi dengan framing sehingga menciptakan citra negatif terhadap TNI.

“Perbuatan serta tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan, tidak hanya mendiskreditkan TNI, tetapi juga meresahkan masyarakat, berpotensi memecah belah persatuan, mengadu domba antara masyarakat dengan aparat, maupun antara aparat TNI dengan Polri,” ujar dia.

Freddy menekankan, langkah hukum yang akan ditempuh bukan semata demi institusi, melainkan untuk menjaga martabat dan kehormatan prajurit TNI, persatuan bangsa, dan stabilitas keamanan nasional. Freddy juga mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Sementara itu, Ferry Irwandi dalam video yang diunggah di akun Instagramnya @irwandiferry menyatakan siap menghadapi proses hukum. Dia membantah tudingan tidak bisa dihubungi, bahkan menegaskan dirinya masih berada di Jakarta.

“Saya masih di Jakarta, saya tidak akan pergi ke Singapura, China dan lain sebagainya. Soal tidak bisa dihubungi, saya juga tidak mengerti, semua wartawan bisa sangat mudah menghubungi saya walaupun enggak pernah minta nomor saya dan nomor saya juga udah tersebar dimana-mana dan saya harus konfirmasi pesan atau apa pun enggak pernah sampai ke saya,” ucap dia. (*)

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Non-Yudisial

0

salsabilafm.com – Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Non-Yudisial. Dwiarso mengantongi suara terbanyak dalam pemilihan dua putaran pada Sidang Paripurna Khusus di Gedung MA, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Pada putaran kedua, Ketua Muda Pengawasan MA itu memperoleh 25 suara, mengungguli dua calon lainnya, yakni Hakim Agung Hamdi dengan 4 suara dan Hakim Agung Prim Haryadi dengan 9 suara.

“Berdasarkan berita acara hasil penghitungan suara, ternyata Yang Mulia Dwiarso Budi Santiarto telah mendapatkan sebanyak 25 suara. Dengan demikian, Yang Mulia Dwiarso Budi Santiarto ditetapkan sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial terpilih,” ujar Ketua MA Sunarto selaku pimpinan sidang.

Sidang paripurna khusus tersebut dihadiri 39 dari total 41 hakim agung, dengan dua orang berhalangan hadir. Dari jumlah tersebut, lima hakim agung menyatakan bersedia dicalonkan sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial, yakni Dwiarso Budi Santiarto, Hamdi, Haswandi, Prim Haryadi, dan Yasardin.

Pada putaran pertama, Dwiarso memimpin dengan 17 suara, disusul Hamdi dan Prim Haryadi yang masing-masing meraih 6 suara. Sementara Haswandi dan Yasardin mendapat 4 suara, dan 2 suara lainnya dinyatakan tidak sah. Sesuai aturan, tiga calon dengan suara terbanyak kemudian melaju ke putaran kedua.

Setelah sempat diskors selama 10 menit, sidang dilanjutkan dengan pemungutan suara putaran kedua yang akhirnya meneguhkan kemenangan Dwiarso dengan selisih suara signifikan.

Dengan terpilihnya Dwiarso Budi Santiarto, posisi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial kini resmi terisi, melengkapi jajaran pimpinan tertinggi di Mahkamah Agung. (*)

Pemkab Sampang Alokasikan Rp 900 Juta untuk Sanitasi Layak di 3 Desa

0

salsabilafm.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 900 juta untuk pembangunan fasilitas sanitasi layak dan aman di tiga desa.

Program ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menghadirkan sarana Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK) yang sehat serta ramah lingkungan.

Staf Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Sampang, Amir Hamzah mengatakan, ketiga desa penerima manfaat adalah, Desa Pangelen Kecamatan Sampang, Desa Pandiyangan Kecamatan Robatal, dan Desa Batu Karang Kecamatan Camplong.

“Setiap desa mendapatkan anggaran Rp 300 juta untuk pembangunan 25 unit sanitasi. Satu unit masing-masing dianggarkan Rp 12 juta,” katanya, Rabu (10/9/2025).

Amir menambahkan, pembangunan di Desa Pangelen dan Pandiyangan merupakan bagian dari pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Sampang, Iwan Efendi dan Wardatun Thoyyibah.

Sementara itu, pembangunan di Desa Batu Karang dilaksanakan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Pelaksanaan program ini dimulai pertengahan Juli 2025 dan ditargetkan rampung pada November 2025 mendatang.

“Saat ini progres pengerjaan sudah mencapai sekitar 30 persen,” terangnya.

Dengan adanya fasilitas tersebut, pihaknya berharap masyarakat desa penerima program dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih dan sehat. “Terutama agar masyarakat terhindar dari risiko penyakit akibat sanitasi buruk,” pungkasnya. (Mukrim)