Viral Video Curanmor di Jalan Glatik Sampang, Polisi: Sedang Dilakukan Penyelidikan

0

salsabilafm.com – Sebuah video aksi pencurian sepeda motor (curanmor) di Jalan Glatik, Kampung Keleleng, Kelurahan Gunung Sekar, Sampang, viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang pelaku dikejar warga sekitar.

Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan kejadian itu. Ia menyebut polisi langsung menindaklanjuti laporan masyarakat.

“Kami telah mengetahui kejadian tersebut pada hari Senin (15/9/2025) kemarin. Saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku,” kata Eko, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, warga sempat mengejar pelaku, namun berhasil melarikan diri. Meski begitu, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku dan terus melakukan pencarian.

Polres Sampang mengimbau masyarakat agar tetap waspada serta segera melapor jika mengetahui atau melihat tindak kejahatan serupa.

“Kami meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati. Jika mengetahui atau melihat kejadian curanmor, segera laporkan kepada kami,” tegas Eko.

Polisi berharap dengan adanya video viral tersebut, kesadaran masyarakat terhadap bahaya curanmor semakin meningkat sehingga kerja sama antara polisi dan warga dapat mempercepat penangkapan pelaku. (*)

Program Pesantren At-Taubah Resmi Dibuka di Rutan Sampang, Warga Binaan: Kami Merasa Tenang

0

salsabilafm.com –Rutan Kelas IIB Sampang resmi membuka program pembinaan keagamaan ‘Pondok Pesantren At-Taubah’. Program yang bekerjasama dengan Kemenag setempat ini digelar rutin setiap minggu. Tujuannya, untuk memberikan sentuhan rohani kepada warga binaan.

Kepala Rutan Sampang, Kamesworo, menjelaskan, program tersebut bukan sekadar rutinitas, melainkan sarana nyata untuk memperbaiki diri.

“Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat, pintu rahmat Allah selalu terbuka. Harapannya, warga binaan bisa pulang nanti sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat,” katanya, Selasa (16/9/2025).

Sementara itu, pejabat dari Kementerian Agama (Kemenag) Sampang, Fathul Ulum, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam upaya pembangunan karakter.

“Pesantren ini bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga ruang untuk menanamkan akhlak mulia,” ujarnya.

“Kemenag siap mendampingi agar pembinaan berjalan berkualitas,” imbuhnya.

MH, salah satu warga binaan mengaku senang dan antusias dengan adanya kegiatan pesantren jeruji yang diberi nama At- Taubah tersebut.

Menurut dia, dengan program Pesantren at-Taubah tersebut, dia dan warga binaan yang lain bisa memperdalam ilmu agama, mulai dari membaca al-Qur’an, fiqih, hingga pelajaran akhlak. Kegiatan tersebut, kata dia, ibarat oase di tengah perjalanan hidup yang berliku.

“Kami merasa tenang di sini. Ilmu agama membuat kami lebih kuat untuk berubah dan siap menata hidup yang lebih baik setelah bebas nanti,” tuturnya. (*)

Pengakuan Pembuat Makam Baru di Bhuju’ Kramat Lanceng Sampang: Saya Dapat Petunjuk Mimpi

0

salsabilafm.com – Keberadaan makam baru di area Bhuju’ Kramat Lanceng, Kelurahan Dalpenang, Kabupaten Sampang, akhirnya menemukan titik terang. Makam sepanjang 3 meter bercat hijau mencolok itu ternyata dibangun oleh Sinul, 60 tahun, warga setempat.

Kepada salsabilafm, Selasa (16/9/2025) siang, Sinul menceritakan panjang lebar ihwal pembangunan makam tersebut. Sebelum membuat makam baru, dia mengaku beberapa kali bermimpi tentang keberadaan makam ulama yang belum diketahui masyarakat.

“Saya dapat petunjuk mimpi. Mimpi embah. Embah ini tiga laki-laki dan satu perempuan. Mereka menunjukkan adanya sebuah makam bernama Syekh Abdullah,” tutur Sinul.

Bermodal petunjuk dari mimpinya itu, Sinul membuat makam sepanjang tiga meter di sisi makam Bhuju’ Kramat Lanceng.

“Saya mimpi disuruh kembali ke tempat itu. Setelah 41 hari tirakat, saya melihat makam besar. Lalu saya buat sendiri dengan biaya pribadi,” ucapnya.

Menindaklanjuti mimpinya, pada Juli lalu, Sinul bersama temannya akhirnya membangun makam berukuran tiga meter di dekat makam Sayyid Abdurrahman atau dikenal dengan nama Bhuju’ Kramat Lanceng.

“Saya bersama teman membangun karena dalam mimpi itu jelas makamnya tiga meter,” kata dia.

Sinul mengaku tidak mengetahui bahwa lokasi pemakaman Bhuju’ Kramat Lanceng merupakan cagar budaya yang memiliki aturan ketat dalam setiap kegiatan pembangunan. Meski demikian, Sinul ikhlas apabila makam tersebut nantinya dikembalikan ke kondisi semula.

“Kalau memang mau dikembalikan tidak apa-apa. Tapi saya tidak bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi,” tegasnya.

Menanggapi itu, Kabid Kebudayaan Disporabudpar Sampang, Abdul Basith, menegaskan bahwa setiap kegiatan pembangunan di kawasan cagar budaya harus mendapat izin resmi. Bhuju’ Kramat Lanceng, menurut dia, sudah tercatat sebagai situs cagar budaya di Kabupaten Sampang.

“Jadi semua aktivitas pembangunan harus melalui mekanisme perizinan, supaya tidak merusak nilai sejarah yang ada,” katanya.

Pemerintah daerah, kata Basith, tetap akan mengakui keyakinan Sinul dari hasil mimpi tersebut. Namun, pengembalian terhadap kondisi semula harus tetap dijalankan.

“Kami sangat berterimakasih kepada pak Sinul yang telah memberikan penjelasan adanya makam ulama di dekat Bhuju’ Kramat itu, namun pengembalian ke kondisi semula harus tetap dijalankan,” tegas Basith. (Syad)

Polemik Makam Diduga Palsu di Sampang Berakhir, Semua Pihak Sepakat Dikembalikan ke Bentuk Semula

0

salsabilafm.com – Polemik makam baru yang diduga palsu di area Bhuju’ Kramat Lanceng, Kelurahan Dalpenang, Sampang, akhirnya menemukan titik terang. Seluruh pihak sepakat untuk mengembalikan ke bentuk semula.

Lurah Dalpenang, Muhammad Junaidi, mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah dilakukan mediasi antara pembuat makam baru, Sinul, dengan warga setempat. Mediasi yang dilaksanakan di kantor kelurahan Dalpenang, Selasa (16/9/2025) siang itu juga melibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang.

“Alhamdulillah, kami sudah melakukan mediasi dan hasilnya disepakati untuk mengembalikan kondisi ke sedia kala,” katanya kepada salsabilafm.com, Selasa (16/9/2025).

Meski demikian, Junaidi tetap mengapresiasi niat baik Sinul yang memperkenalkan pengetahuannya terkait keberadaan makam ulama lain di lokasi tersebut.

“Kami menyadari bahwa tidak semua orang memiliki ilmu seperti ini. Kami tetap meyakini keberadaan makam baru itu. Namun karena Bhuju’ Kramat adalah cagar budaya, maka pengembalian ke kondisi semula harus tetap dilakukan,” jelasnya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disporabudpar Kabupaten Sampang, Abdul Basith, menegaskan bahwa keputusan tersebut sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Bguju’ Kramat sudah menjadi salah satu cagar budaya dan situs yang wajib dilindungi,” tegasnya.

Basith juga menghargai keyakinan pencetus makam baru tersebut, tanpa mengurangi rasa hormatnya.

“Kami menghormati keyakinan itu, namun penetapan sebuah makam sebagai cagar budaya harus memenuhi persyaratan, salah satunya berusia minimal 50 tahun,” tuturnya.

Sementara itu, pembuat makam baru, Sinul, mengaku tidak mengetahui adanya aturan terkait pembangunan makam di area cagar budaya. Ia mengatakan hanya mengikuti perintah yang diyakininya datang melalui mimpi.

“Kalau soal aturan saya memang tidak tahu apa-apa. Tapi saya merasa ini diperintahkan oleh Allah SWT lewat mimpi,” katanya.

Sinul mengaku ikhlas jika bangunan makam yang telah dibuat harus dikembalikan ke kondisi semula. “Tidak apa-apa jika memang harus seperti itu. Karena saya sudah merasa melakukan kewajiban saya dalam membangun ini,” tutupnya. (Syad)

Pelajar 14 Tahun di Pamekasan Jadi Kurir Narkoba

0

salsabilafm.com – Seorang pelajar di Pamekasan, berinisial MA (14) ditangkap jajaran Satresnarkoba Polres Pamekasan, saat hendak mengantarkan narkoba jenis sabu seberat 2,23 gram di Jl Raya Gladak Anyar, Pamekasan, Kamis (4/9/2025) malam.

Penangkapan tersebut berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya transaksi narkoba di sekitar lokasi penangkapan, sehingga polisi bergerak melakukan pengintaian dan akhirnya menangkap MA tanpa perlawanan.

“Saat diamankan (ditangkap), MA diduga hendak mengantarkan sabu kepada seseorang, di mana dari tangan MA, kami menyita barang bukti (sabu) seberat 2,23 gram,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, melalui Kasat Narkoba Polres Pamekasan, AKP Agus Suyanto, Senin (15/9/2025).

Penangkapan terhadap remaja yang masih berstatus pelajar itu menjadi cambuk, khususnya bagi masyarakat Pamekasan. Sebab, masyarakat Madura cukup identik dengan nilai-nilai agamis, termasuk bagi lembaga pendidikan di wilayah setempat.

“Tentu kami sangat prihatin, terlebih pelaku (MA) masih berstatus anak di bawah umur, dan penyelidikan akan terus kita kembangkan untuk membongkar siapa aktor dibalik kasus ini,” tegas Agus Suyanto.

Kasus tersebut juga menjadi atensi bagi instansi Polri, khususnya di lingkungan Polres Pamekasan. Apalagi kasus tersebut menjerat remaja di bawah umur yang berani terlibat dalam bisnis narkoba. “Saat ini kami juga tengah mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang memanfaatkan anak di bawah umur sebagai kurir narkoba,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau seluruh orang tua agar lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anak mereka. “Termasuk juga masyarakat umum agar segera melapor jika mengetahui adanya aktivitas mencurigakan khusunya terkait narkoba,” pintanya.

Kasus tersebut memancing animo dan keresahan publik, terlebih melibatkan anak dibawah umur berstatus pelajar. “Narkoba adalah musuh bersama, kami tidak akan memberi ruang bagi pengedar maupun pengguna, apalagi jika menyasar generasi muda,” pungkasnya. (*)

Akun TikTok Diduga Tuduh Nakes Jadi PSK, Kapus Pangarengan: Tuduhan Tidak Berdasar!

salsabilafm.com – Sebuah video yang diunggah akun TikTok @im.komariyah viral di media sosial, dan memicu polemik di tengah masyarakat. Dalam video tersebut, seorang perempuan mengatakan bahwa ada salah satu tenaga kesehatan (perempuan) di Puskesmas Pangarengan yang diduga menjadi PSK.

Unggahan itu disampaikan dengan bahasa Madura dan bernada serius. Bahkan, perempuan yang di dalam video memperingatkan kepada masyarakat, khususnya pasien laki-laki agar tidak berobat ke Puskesmas tersebut.

Menanggapi itu, Kepala Puskesmas Pangarengan, dr. Indah Nur Susanti, meminta agar persoalan pribadi tidak menyeret nama baik institusi.

“Sebagai informasi, tenaga kesehatan yang dimaksud adalah bidan, bukan perawat. Seorang bidan hanya melayani pasien perempuan, sehingga tuduhan tersebut tidak berdasar,” tegasnya, Senin (15/09/2025).

Indah menduga persoalan ini dipicu konflik pribadi antara pemilik akun dengan bidan berinisial E, yang menikah dengan seorang duda berinisial J.

“Mungkin karena itu @im.komariah jengkel lalu mengucapkan kata-kata kotor dan menyeret nama Puskesmas Pangarengan,” jelas Indah.

Dia berharap pemilik akun segera menghapus video tersebut. Sebab, berpotensi menimbulkan persepsi negatif terhadap layanan kesehatan di Puskesmas Pangarengan.

“Silakan unggah konten lain, asal jangan membawa-bawa nama Puskesmas Pangarengan,” tegas Indah mengingatkan. (Syad)

DPRD Sampang Ingatkan Kepala SPPG: MBG Bukan Ladang Bisnis

salsabilafm.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menuai sorotan. Porsi makanan untuk siswa diduga tidak sesuai standar gizi, bahkan muncul keluhan dari pihak sekolah yang merasa mendapat tekanan agar tidak menyampaikan masalah ke publik.

Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Ahmad Mahfud, mengingatkan agar seluruh Kepala SPPG benar-benar menjalankan amanah Presiden Prabowo Subianto tanpa adanya intervensi pihak manapun. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan agar program prioritas nasional ini tidak disalahgunakan.

“Ini amanah pemerintah pusat. Jangan sampai MBG dijadikan ladang bisnis, apalagi diintervensi pemilik gedung atau pihak lain,” katanya kepada salsabilafm.com, Selasa (16/9/2025).

Dia juga menyoroti menu makanan yang disajikan di sejumlah sekolah. Menurutnya, penyajian yang tidak sesuai justru bisa membuat siswa kehilangan selera makan.

“Kalau saya lihat di fotonya, kok seperti itu. Jangan sampai adik-adik kita malah tidak nafsu makan. Itu yang harus diperhatikan,” ujarnya.

Mahfud mengaku menerima laporan adanya tekanan terhadap pihak sekolah agar tidak mengeluhkan program MBG di media sosial. “Ada yang menelpon saya langsung, katanya ditakut-takuti kalau berani mempublikasikan masalah MBG,” bebernya.

Mahfud menegaskan, DPRD siap menampung seluruh keluhan masyarakat terkait pelaksanaan MBG.

“Kami terbuka 24 jam menerima aduan. Tapi alangkah baiknya kalau disampaikan secara resmi, agar bisa langsung kami tindaklanjuti,” pungkasnya. (Syad)

DKP Sampang Pesimis Target Produksi Garam Tahun 2025 Tercapai

0

salsabilafm.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sampang pesimis target produksi garam pada tahun 2025 tercapai. Meskipun harga garam mengalami kenaikan signifikan, sejumlah faktor masih menjadi penghalang utama.

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Budidaya Diskan Sampang, Moh Mahfud, mengatakan, target produksi garam tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. Harga garam tahun ini mencapai Rp 70 ribu per karung, naik Rp 20 ribu dari harga awal Rp 50 ribu. Namun, harga ini masih jauh dari harapan petani garam.

“Sudah naik kembali. Dari semula Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu, meskipun belum sesuai harapan,” katanya, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, harga yang berlaku sekarang itu masih belum bisa dikatakan mahal. Sebab, idealnya harga garam bisa dikatakan mahal ketika berada diatas Rp 100 ribu, itupun kalau produksinya normal. Artinya, meskipun harga garam itu mengalami kenaikan dari harga semula, namun nominalnya masih dibawah Rp 100 ribu, maka masih akan dikatakan murah.

“Idealnya harga garam dapat dikatakan mahal kalau sudah diatas Rp 100 ribu dengan produksi normal,” ucapnya.

Mahfud mengatakan, target produksi garam tahun 2025 mencapai 325 ribu ton, lebih tinggi dari tahun 2024 lalu. Namun, pihaknya tidak menyebutkan secara spesifik jumlah target tahun kemarin. Dengan jumlah target yang lebih tinggi, pihaknya pesimis kalau target tahun ini akan tercapai dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Kalau target tahun ini 325.000 ton. Target tersebut lebih tinggi dari tahun kemarin, dan perkiraan tidak akan tercapai,” pungkasnya. (Mukrim)

Mutasi Pejabat Eselon II di Sampang Tunggu Pertimbangan Teknis BKN

0

salsabilafm.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sampang mengajukan usulan mutasi pejabat eselon II atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Langkah ini dilakukan setelah evaluasi kinerja dan mempertimbangkan kebutuhan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sampang.

Kepala BKPSDM Sampang Arief Lukman Hidayat mengatakan, mutasi pejabat eselon II tidak bisa dilakukan secara instan.

“Ada mekanisme tersendiri, yaitu melalui seleksi panitia seleksi. Saat ini pengajuannya masih dalam proses di BKN,” katanya, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, setiap usulan mutasi dari daerah harus diverifikasi terlebih dahulu. Jika disetujui, BKN akan mengeluarkan pertimbangan teknis sebagai dasar pelaksanaan mutasi.

“Rekomendasi dan pertimbangan teknis dari BKN menjadi landasan hukum dalam penetapan mutasi pejabat,” tambahnya.

Diketahui, melalui Keputusan Bupati Sampang Nomor 800.1.3.3/229/434.031/2025, sebelumnya telah dilantik 32 pejabat hasil mutasi pada level eselon III dan IV. Sementara pejabat eselon II masih menunggu pertimbangan teknis dari BKN.

“Kami berharap pejabat yang baru dilantik dapat bekerja optimal sesuai tanggung jawabnya, serta membangun Sampang lebih baik dan maju,” pungkasnya. (Mukrim)

38 Kasus Kematian Bayi Baru Lahir di Sampang dalam 4 Bulan, Ini Rekomendasi Project HOPE

0

salsabilafm.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang menerima dokumen Policy Brief Strategis dari Yayasan Project HOPE di Kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) setempat, Senin (15/9/2025).

Perwakilan Yayasan Project HOPE dr. Tutut Purwanti menjelaskan, dokumen Policy Brief tersebut hasil kerja sama dalam program Expanding Saving Lives at Birth (ESLAB).

“Dokumen itu memuat rekomendasi penting untuk menurunkan kematian ibu dan bayi di Sampang,” ungkapnya, Senin (15/9/2025).

Dia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Angka Kematian Ibu (AKI) tertinggi pada 2021 dengan 25 kasus kemudian turun menjadi 10 kasus pada 2024.

“Sementara kematian bayi baru lahir masih menjadi tantangan, dengan 86 kasus pada 2020 dan 38 kasus pada Januari–Mei 2025 atau selama empat bulan,” jelasnya.

Dia juga mengungkap, mengacu pada data Dinkes Sampang, penyebab utama kematian ibu meliputi perdarahan, preeklamsia, hipertensi, infeksi dan penyakit jantung.

“Fakta-fakta ini menjadi dasar urgensi penyusunan (dengan dokumen policy brief, red) kebijakan yang lebih terarah dan responsif,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Sampang dr. Dwi Herlinda Lusi Harini menjelaskan, dokumen tersebut akan menjadi pijakan awal untuk memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak.

“Kami akan mempelajarinya dan menindaklanjuti agar dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” janjinya.

Dia menyebut, Yayasan Project HOPE merupakan satu-satunya mitra yang secara aktif mendukung peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam upaya menekan kematian ibu dan bayi. (Mukrim)