salsabilafm.com – Angka putus sekolah di Kabupaten Sampang masih terbilang tinggi. Khususnya, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal itu diungkap Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya.
Mas’udi mengatakan, pada tahun ajaran 2022-2023, sebanyak 263 siswa putus sekolah. Faktor penyebab siswa putus sekolah bukan karena keterbatasan biaya atau mahalnya biaya pendidikan. Tetapi, karena faktor lingkungan.
“Faktor sosial pendidikan sangat mempengaruhi keberlanjutan atau putusnya pendidikan siswa,” katanya, Rabu (30/10/2024)
Dia mengaku, sudah melakukan beberapa upaya penyadaran terkait pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Tujuannya, agar keinginan siswa melanjutkan pendidikan terus tumbuh.
Adapun total siswa di bawah Cabang Disdik Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang sebanyak 22,113 siswa yang mengenyam pendidikan di 172 sekolah.
“Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 91 lembaga, Sekolah Menengah Atas (SMA) 79 lembaga, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) 2 lembaga,” jelasnya.
Mas’udi mengajak masyarakat untuk mendorong agar para siswa semangat belajar dan melanjutkan pendidikan. Harapannya, angka putus sekolah semakin sedikit.
“Pendidikan sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Kami akan terus berupaya agar tidak ada lagi siswa yang putus sekolah,” pungkasnya. (Mukrim)