salsabilafm.com – Pasar Srimangunan, Sampang, masih menghadapi masalah pemanfaatan fasilitas yang belum maksimal. Sebab, dari 859 kios yang ada, 247 di antaranya tidak ditempati. Hal ini berdampak pada serapan retribusi yang tidak optimal.
Chairijah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang mengungkapkan, banyak kios di Pasar Srimangunan yang kosong karena lokasinya dinilai kurang strategis oleh pedagang.
Langkah penyegelan kios yang tak ditempati dan tak membayar retribusi ternyata membawa dampak positif. Beberapa pedagang kini mulai kembali menempati kiosnya dan bersedia membayar retribusi, meski dengan cara mencicil.
”Kios di Pasar Srimangunan memang banyak tidak ditempati karena pedagang beralasan letaknya kurang strategis. Hal itu terungkap setelah kami melakukan penyegelan,” katanya, Senin (5/5/2025).
“Serapan retribusi dari Pasar Srimangunan belum maksimal. Selama 2024 hanya terealisasi 36,18 persen dari target Rp 742.130.000. Padahal, Pasar Srimangunan adalah pasar dengan target pendapatan terbesar di Kabupaten Sampang,” ungkap Chairijah.
Chairijah menambahkan, pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan serapan retribusi di Pasar Srimangunan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penyegelan terhadap kios-kios yang tidak ditempati dan tidak membayar retribusi.
“Dengan demikian, diharapkan serapan retribusi di Pasar Srimangunan dapat meningkat dan target pendapatan dapat tercapai secara optimal,” pungkasnya. (Mukrim)