Pasca Banjir, Dinkes Sampang Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit Leptospirosis

Spread the love

salsabilafm.com– Pasca banjir, masyarakat Kabupaten Sampang dituntut untuk mewaspadai penyakit leptospirosis. Hal itu diungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Perryakit (P2P) Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang Samsul Hidayat. 

Samsul menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit kuman Leptospira SP yang terhadap pada genangan banjir. Kuman itu bisa masuk ke tubuh melalui kulit yang terbuka atau luka.

“Juga bisa lewat selaput mukosa, mata, hidung, dan mulut. Jika tidak segera diobati ke fasilitas kesehatan (faskes), akan menyebabkan kematian,” katanya.

Gejala Leptospirosis di antaranya, demam di atas 38,5 derajat celsius, sakit kepala, nyeri otot, lemas, mata merah, dan mual. Kemudian, nafsu makan berkurang, nyeri betis, dan mata atau kulit kuning. Kemudian, kesulitan saat berkencing.

“Jika sudah ditemukan gejala seperti itu, hendaknya segera dibawa ke faskes terdekat agar tidak semakin parah,” ungkapnya.

Ia memaparkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari leptospirosis yaitu dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menghindari tempat-tempat yang tergenang banjir.

“Juga harus mengenakan alat pelindung diri (APD) ketika beraktivitas di lingkungan yang terkontaminasi. Misalnya, meng- gunakan sarung tangan, sepatu bot, masker, dan lain-lain,” terangnya.

Gejala yang dialami penderita leptospirosis nyaris sama dengan demam berdarah dengue (DBD). Pernderita akan mengalami demam, nyeri otot, susah kencing, mata kuning, dan sesak.

“Biasanya, bakteri yang menyebabkan leptospirosis masuk melalui pori- pori. Terutama mereka yang memiliki luka dikulit,” tambahnya. 

Leptospirosis dapat disembuhkan dengan menjalani perawatan di faskes. Juga bisa dicegah dengan PHBS.

“Jangan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi tikus karena bisa mengarah ke leptospirosis,” jelasnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles