salsabilafm.com – Aksi Demonstrasi terjadi di Kantor Bupati Pamekasan, Rabu (6/8/2025). Massa melakukan protes karena mendeteksi pengelolaan pengadaan barang dan jasa pada APBD 2025 akan dimonopoli oleh wakil rakyat.
Massa berdatangan dari 6 kecamatan di Pamekasan, yakni Kecamatan Larangan, Pamekasan, Tlanakan, Waru, Pademawu, dan Pakong.
Para demonstran berkumpul di Monumen Arek Lancor Pamekasan. Kemudian bergerak ke Kantor Bupati dan menyampaikan aspirasi. Mereka meminta agar pengelolaan APBD dilakukan sesuai prosedur.
Selain itu, Demonstran mendapatkan beberapa bukti pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD yang dipindah lokasi.
“Kami sengaja datang ke sini untuk meminta Bupati Pamekasan mengklarifikasi apakah benar DPRD melakukan monopoli pekerjaan proyek pembangunan di Pamekasan,” kata koordinator lapangan aksi, Ach Suhairi.
Massa sempat berusaha masuk ke kantor Bupati Pamekasan untuk melakukan penyegelan karena tidak ditemui. Namun, mereka dihadang oleh anggota polisi, sehingga sempat terjadi ketegangan.
Beberapa menit kemudian, Asisten III Bupati Pamekasan, Akhmad Zaini menemui mereka. Pun sejumlah anggota DPRD Pamekasan ikut meredam emosi demonstran. Akhirnya, Beberapa perwakilan demonstran diminta masuk ke kantor Bupati Pamekasan untuk menyampaikan tuntutannya.(*)