salsabilafm.com – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) bersama Lembaga Ta’lif Wannasyr (LTN) PCNU Sampang menggelar pelatihan riset dan penulisan sejarah Nahdlatul Ulama. Acara ini dilaksanakan di auditorium Kampus Bumi Tegal Ombo STKIP-PGRI, Selasa (20/5/2025).
Ketua Lakpesdam PCNU Sampang, Addy Imansyah menekankan pentingnya penulisan dan pendokumentasian sejarah NU. Tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga perlu melibatkan tingkat kabupaten dan kecamatan, mengingat peran besar NU bagi rakyat Indonesia.
Menurutnya, sejarah di tingkat lokal masih banyak persoalan yang belum terselesaikan. Seperti ketidaklengkapan dokumen-dokumen sejarah NU di tingkat kecamatan dan kabupaten.
“Kekurangan dokumen-dokumen sejarah NU kemungkinan besar masih berada di tangan para muassis atau kiai di kalangan pesantren. Bahkan artefak peninggalan NU sebatas menjadi pusaka belum diekspor menjadi menjadi bagian sejarah yang komplit dan bisa dinikmati oleh penerus saat ini dan yang akan datang,” katanya.
Sejarah NU, kata Addy, tidak bisa disamakan dengan sejarah ilmiah lainnya yang dapat diulang atau diuji coba seperti eksperimen dan biologi. Penelitian sejarah NU memiliki tantangan tersendiri karena tidak dapat diulang dan diuji coba. Sehingga, peneliti muda tidak hanya merangkai fakta-fakta, tetapi juga mengimplementasikan kejadian dan fakta dalam konteks yang lebih luas.
“Untuk itu, kita harus merangkai beberapa kejadian dan mengimplementasikan fakta-fakta strategis yang dapat didokumentasikan dalam sejarah NU tingkat lokal di masa mendatang,” ucapnya.
“Dengan demikian, langkah ini merupakan langkah strategis untuk mentradisikan program-program ke depan dan memungkinkan kita untuk merangkai dan meninjau kembali sejarah NU secara lebih komprehensif,” imbuhnya.
Dia menegaskan, upaya pengkajian dan penulisan sejarah NU di Sampang dilakukan untuk membuka kebisuan terkait sejarah organisasi di daerah tersebut. “Dengan demikian, generasi mendatang dapat memahami dan membaca sejarah NU di Sampang secara lebih baik,” pungkasnya.
Diketahui, pelatihan riset sejarah NU Sampang menghadirkan dua narasumber. Yaitu, Krisdianto penulis buku jejak sejarah NU Ponorogo tahun 2021 dan Muhaki Peneliti Muda NU. Mukrim)