KPU Sampang Goes To Pesantren, Pegelaran Seni dan Budaya Santri Paham Pemilu

Spread the love

salsabilafm.com– Sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang, Rabu (27/12/2023) malam, hal tersebut dikemas dengan pegelaran Seni dan Budaya Islami di Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah, Kajuk, Sampang.

Bertajuk KPU Sampang Goes To Pesantren, Sosialisasi Pemilu 2024 Segmentasi Keagamaan, kegiatan tersebut menampilkan berbagai seni dan budaya, diantaranya Hadroh Al-Banjari, Tari Ruddad, Seni Zafin, Pencak Silat, dan Drama Musikalitas.

Ketua KPU Sampang, Addy Imansyah saat menyerahkan cindramata penghargaan kepada Ketua Umum PP. Assirojiyyah, Kiai Ach. Ahror Bushiri. (Foto: Oki)

Ketua KPU Sampang addy Imansyah, mengatakan alasan memilih Pondok Pesantren karena Kabupaten Sampang merupakan kabupaten dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Pulau Madura, yakni 352 pesantren. Untuk itu, pihaknya perlu mendorong para santri paham akan Pemilu.

“Pesantren sebagai Kawah Candradimuka dalam bidang keagamaan mengubah orang yang tadinya tidak memiliki pengetahuan menjadi berpengetahuan, tidak memiliki ilmu menjadi berilmu, serta tidak berakhlak menjadi berakhlak. Maka perlu kami tanamkan pemahanan pemilu,” katanya.

Ia menambahkan, acara tersebut menampilkan beberapa seni islami seperti Hadrah Al-Banjari Sreseh, Tari Ruddad, Seni Zafin, Pencak Silat, Tausyiah Demokrasi dan Drama Musicalitas.

“Kalau kita kaji lebih dalam keseluruhannya mempunyai filosofi tersendiri. Seperti, seni Hadrah meskipun beragam macam alat musik namun bila disatukan secara irama maka akan timbul rasa keharmonisan. Berbeda namun, tetap satu,” terangnya.

“Hal tersebut sesuai dengan tagline KPU menuju 2024 sebagai Sarana integrasi bangsa. Pemilu bukan untuk memecah belah tetapi untuk mempersatukan,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, acara ini mengingatkan para santri meski tidak berpolitik namun mereka tetap harus paham politik. Karena kelak Para Santri akan berpartisipasi dalam memberikan suara pada pemilu mendatang. 

“Kami mendiskusikan dan menyimulasikan bagaimana menjadi pemilih cerdas di tengah maraknya fenomena politik uang, kampanye hitam, hoaks dan ujaran kebencian, serta berbagai pelanggaran dan kecurangan pemilu,” katanya.

Adapun materi sosialisasi yang disampaikan diantaranya tentang teknis tata cara pencoblosan, kertas suara, Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DBTb) mengingat santri ada yg berasal dari luar kabupaten Sampang.

Ia juga mengingatkan terkait penyebaran berita hoax, masyarakat dapat terpecah belah karena salah paham akibat masalah kecil yang dibesar-besarkan. Santri sebagai kaum intelektual tak boleh terprovokasi, tetapi mencerahkan dan harus mendamaikan situasi hingga Pemilu 2024 selesai.

“Santri dan ulama jangan sampai terprovokasi berita hoax. Sosok mereka menjadi contoh di masyarakat. Kita melibatkan santri untuk mencerdaskan pengetahuan politik masyarakat mensukseskan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024,” tuturnya.

Menurut salah satu pengurus santri, Khoiruddin mengatakan, sangat mendukung progam seperti ini, karena para santri bisa mengetahui tentang politik di Indonesia, salah satunya alur pemilu. Setidaknya sebanyak 250 santri ikut serta dalam kegiatan tersebut.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini, karena santri seharusnya paham dengan pemilu, mulai dari alur hingga konflik yang timbul ketika menjelang pemilu. Salah satunya dengan keluarga sendiri yang berbeda paham tentang pilihan politiknya,” tuturnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles