salsabilafm.com – Jumlah korban meninggal dunia akibat reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, terus bertambah. Hingga saat ini, total korban meninggal tercatat sebanyak 7 santri aktif asal Kabupaten Sampang.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Mohammad Hozin, mengatakan, kepastian identitas para korban diperoleh melalui proses identifikasi forensik. Termasuk pencocokan data sidik jari, gigi dan barang-barang pribadi milik korban.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sampang terus bergerak cepat melakukan pendampingan terhadap keluarga korban, termasuk proses pengantaran jenazah hingga pemakaman,” katanya, Jum’at (10/10/2025).
Hozin menerangkan, korban terbaru atas nama Abdus Somad (17), warga Dusun Kamarong, Desa Banjar, Kecamatan Kedungdung, dipulangkan ke rumah duka pada pukul 22.40 WIB. Jenazah kemudian dimakamkan pada pukul 23.00 WIB dan prosesi pemakaman selesai sekitar pukul 23.40 WIB.
Kemudian, jenazah korban lainnya, Ach Ramzi Fariki (15), warga Dusun Karang, Desa Kara, Kecamatan Torjun, tiba di rumah duka pukul 21.30 WIB. Jenazah langsung diberangkatkan ke pemakaman pada pukul 22.00 WIB dan dimakamkan dengan lancar pada pukul 22.30 WIB.
“Total keseluruhan sudah 7 korban santri meninggal dunia asal Sampang. Kemungkinan bisa bertambah karena masih ada puluhan korban belum teridentifikasi,” kata Hozin.
Dia mengaku, pihaknya telah melakukan pengawalan dan pendampingan jenazah dari Sidoarjo hingga ke rumah duka di Sampang. Koordinasi intensif dengan BPBD Provinsi Jawa Timur dan pihak-pihak terkait. Seluruh proses pemakaman berjalan lancar
“BPBD Sampang menyampaikan duka mendalam atas musibah yang terjadi dan akan terus memantau serta membantu proses identifikasi dan pemulangan jenazah korban lainnya apabila masih ditemukan,” pungkasnya. (Mukrim)

