salsabilafm.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu (05/03/2025) melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Zyn Sampang.
Ketua Komisi IV DPRD Sampang, Mahfud mengatakan, sidak yang dilakukan ke RSUD dr Mohammad Zyn Sampang merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat tentang jadwal operasi batu ginjal yang diberikan terkesan ditunda-tunda pihak RSUD dr. Mohammad Zyn. Akibatnya, pasien harus menunggu lama.
“Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, dan proses operasi itu memang membutuhkan waktu lama,” katanya.
Politisi PKS ini mengungkapkan, setelah melakukan koordinasi, pihak RSUD dr Mohammad Zyn menjadwalkan operasi kepada pasien yang mengidap penyakit batu ginjal itu pada bulan April 2025 mendatang.
“Jadi untuk sementara pasien dibantu dengan selang. Makanya kami juga perlu koordinasi dengan semua pihak agar saling tidak miskomunikasi,” ungkapnya.
Menurut dia, faktor penundaan jadwal operasi terhadap pasien itu karena kendala ketersediaan alat yang ada di RSUD dr Mohammad Zyn. Sedangkan operasi yang dikerjakan nanti akan dilakukan secara manual. Karena pasien yang bersangkutan masih merasa bisa dan tidak mau dirujuk ke Surabaya.
Lebih lanjut, pasien masuk ke RSUD dr Mohammad Zyn sejak bulan Agustus tahun 2024 lalu, dan menjalani pemeriksaan sampai harus menunggu jadwal operasi yang sudah ditentukan.
“Intinya menurut dokter yang menangani, pasien ini tidak termasuk Emergency (darurat). Kalau alamatnya saya gak tahu karena itu hanya laporan dari teman komisi,” tuturnya.
Sementara Plt Direktur Utama RSUD dr Mohammad Zyn Sampang, dr Bhakti Setiyo Tunggal menyampaikan, kedatangan anggota legislatif Sampang itu ke instansinya guna menyampaikan aspirasi yang diterimanya dari masyarakat. Dan dirinya mengaku kalau sudah melakukan koordinasi dengan dokter yang menangani pasien tersebut, dan penundaan disitu tidak ada kesengajaan.
“Karena alat yang ada masih ada kekurangan. Kalau untuk lebih cepat kami sudah sarankan ke Surabaya,” ujarnya.
Ia menambahkan, jadwal operasi sudah ada kesepakatan dengan pasien, meskipun pasien harus menunggu. Sebab, pihaknya masih terkendala alat yang masih belum diperbaiki kerusakannya.
Meski demikian, pihaknya sudah melakukan pemasangan alat bantu ke pasien untuk mengurangi rasa sakit. “Dan jika masih ada rasa sakit, itu pun karena adanya faktor perlengketan organ. Jadi jadwalnya nanti pastinya sudah disesuaikan oleh dokternya,” pungkasnya. (Mukrim)