salsabilafm com – Korps HMI-Wati (Kohati) Kabupaten Sampang menggelar Kohati Talk Show sekaligus melaunching posko pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak di Pendopo Trunojoyo, Sampang, Kamis (31/10/2024). Hal itu dilakukan demi mencegah tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kadinsos PPPA Sampang, Kadis PPPAK Provinsi Jawa Timur, Ketua PCNU Sampang, dan Anggota HMI Cabang Sampang.
Ketua Kohati Sampang, Uswatun Hasanah mengatakan, posko pengaduan sebagai bentuk upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang marak terjadi di bumi Trunojoyo itu.
“Kita berusaha memberikan ruang kepada anak-anak dan perempuan korban kekerasan untuk mengadukan serta melaporkan apa yang dialami oleh mereka,” katanya.
Menurutnya, mulai Januari 2024 sampai saat ini, terdapat 16 kasus kekerasan terhadap perempuan. Ini menjadi atensi Kohati untuk melakukan upaya pencegahan.
“Mungkin hanya 16 kasus, tapi bagaimana yang tidak terselidiki sampai sekarang,” ucap dia.
Dia berharap para kaum hawa di Kabupaten Sampang dapat lebih leluasa dalam mengadukan dan melaporkan kekerasan yang dialaminya.
“Sehingga tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban kekerasan merasa takut untuk melaporkan tindakan pelaku,” pungkasnya.
Sementara itu, Kadinsos PPPA Kabupaten Sampang, Edi Subinto menyampaikan apresiasinya kepada Kohati yang telah menyelenggarakan acara tersebut.
“Saya apresiasi sekali dengan adanya acara ini. Saya menganggap hal ini sebagai bentuk kepedulian kita bersama terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Edi menjelaskan, ada sekitar 1.5 juta penduduk Sampang yang notabene didominasi perempuan. Di antaranya, 26 persen merupakan anak di bawah umur.
“Kami harus menjalin kerja sama dengan masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini. Insyaallah jika semua elemen masyarakat bisa bersinergi, kita pasti bisa,” pungkasnya. (Syad)