salsabilafm.com- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Posko 12 Universitas Islam Madura (UIM) mendemonstrasikan cara pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar Photosynthetic Bacteria (PSB) di Balai Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Rabu (19/7/2025).
Diikuti puluhan warga setempat, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi masyarakat setempat dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Defilatul Jannah, Mahasiswa UIM menyampaikan, berdasarkan hasil observasi langsung di lapangan, masyarakat khususnya para petani, masih sangat bergantung pada pupuk kimia dan pupuk bersubsidi.
Menurutnya, ketergantungan disebabkan beberapa faktor, antara lain karena pupuk kimia dianggap memberikan hasil yang cepat, serta minimnya pengetahuan petani terhadap alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Namun, permasalahan yang muncul adalah semakin terbatasnya distribusi pupuk bersubsidi, harga yang fluktuatif, dan dampak jangka panjang terhadap kesuburan tanah serta lingkungan,” ungkapnya kepada salsabilafm.con, Jum’at (25/7/2025).
Untuk itu, pihaknya berinisiatif menggelar pelatihan guna memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat, khususnya petani dan ibu rumah tangga mengenai cara membuat POC berbasis PSB dari bahan yang mudah diperoleh, seperti air sumur, telur dan MSG.
Dalifah menjelaskan, proses pembuatan POC PSB dimulai dengan mencampurkan telur ayam mentah dan MSG ke dalam air bersih, kemudian bahan tambahan seperti saus tiram dan EM4 dapat ditambahkan secara kondisional sesuai ketersediaan.
Kemudian, campuran tersebut difermentasi selama kurang lebih 3-4 minggu di tempat yang terpapar sinar matahari langsung. Selama proses fermentasi, bakteri fotosintetik berkembang dan menghasilkan pupuk cair yang kaya akan unsur hara dan mikroorganisme bermanfaat bagi tanaman.
“Alhamdulillah antusiasme warga sangat tinggi. Hal ini terlihat dari keaktifan mereka dalam sesi tanya jawab, semangat mengikuti praktik pembuatan POC, dan keinginan untuk mencoba membuatnya secara mandiri di rumah,” ucapnya.
“Banyak peserta juga mencatat bahan dan tahapan proses pembuatan dengan serius, menandakan ketertarikan mereka terhadap teknologi pertanian ramah lingkungan ini sangat tunggi,” imbunya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat secara mandiri memproduksi POC PSB untuk kebutuhan pertanian mereka. Selain itu, diharapkan kegiatan ini mampu mendorong penerapan pertanian organik di tingkat desa, meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi biaya produksi pertanian.
“Dalam jangka panjang, kegiatan seperti ini dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian petani lokal. Semoga kehadiran kami KKN-T Posko 12 Universitas Islam Madura dapat meninggalkan kesan yang baik dan memberikan dampak yang berkelanjutan di sektor pertanian,” tutupnya. (Romi)