Khotibul Umam, Personil Hadrah ‘Bani Aitam’ yang Lulusan S2 Hukum Tata Negara

Spread the love

salsabilafm.com– Khotibul Umam, Pemuda kelahiran Sampang pada 16 April 1997, bergelar sarjana Strata 2 (S2) Hukum Tata Negara UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Aktif dan kaya akan pengalaman Organisasi intra dan ekstra kampus. Dikenal religius pecinta dan pejuang sholawat.

Berbicara pemuda yang menamatkan program pasca sarjananya itu pada tahun 2022-2024, maka tepat rasanya membahas perjalanan pendidikannya yang tentu syarat akan perjuangan dan banyak pelajaran yang dapat diambil. Hobinya dalam seni Hadrah juga patut diterjemahkan dalam bingkai profile.

Kehidupan pemuda seharusnya dengan ilmu dan taqwa, selaras dengan kisah pemuda yang akrab disapa Umam ini. Ia menceritakan, perjuangannya dalam pendidikan cukup kompleks. Sebelum masuk kuliah S1 di UINSA, ia sempat mempertimbangkan beberapa pilihan kampus lain.

“Di antaranya Unair (sosiologi), UINSA (hukum tata negara), dan UNISMA Malang (teknik sipil). Setelah melalui musyawarah keluarga, akhirnya diputuskan untuk memilih kampus yang dekat, yaitu UINSA. Alhamdulillah, saya diterima di sana dan berhasil lulus sampai 52,” tuturnya, Rabu (31/7/2024).

Pemuda yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Cyber PAC GP Ansor Kec. Sreseh itu mengatakan, hidup di Surabaya selama S1 cukup mengharukan karena keterbatasan ekonomi. Namun, berkat keterlibatan dalam organisasi, ia mendapatkan banyak teman yang membantu, menyambung hidup.

“Alhamdulillah, setelah lulus S1, satu tahun kemudian saya mendapatkan pekerjaan di Dinas Sosial Sampang sebagai Koordinator BPNT Kabupaten Sampang yang bergerak di bidang pendataan bantuan sosial,” tuturnya.

Pekerjaan tersebut hanya ia tekuni selama tiga bulan, dari Oktober hingga Desember 2021, karena adanya pemangkasan anggaran oleh presiden yang menghapus salah satu Dirjen di Kementerian Sosial. “Sehingga, saya otomatis pindah menjadi pendamping PKH sampai saat ini. Berkat hasil kerja tersebut, saya bisa melanjutkan pendidikan magister di UINSA,” paparnya.

Membentuk Kelompok Hadrah Bani Aitam

Seni hadrah mulai Khotibul Umam tekuni sejak mondok di Pesantren Raudlatul Ulum Arrahmaniyah, Pramian Taman, Sreseh, Sampang, hingga bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa di perguruan tinggi, meskipun hanya sekedar berpartisipasi saja, belum benar-benar serius.

Barulah sejak era Covid-19, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sulit melakukan aktivitas di luar rumah, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPK KNPI Kecamatan Sreseh 2021-2024 itu mulai serius menekuni kembali seni musik hadrah.

“Karena saat itu tidak bisa beraktivitas jauh dari rumah akibat penyebaran wabah penyakit, saya bersama teman-teman kampung berinisiatif membentuk kelompok hadrah Bani Aitam di kampung kami. Ini dilakukan agar kami tetap dapat beraktivitas dan menyalurkan kreativitas dalam seni musik hadrah,” jelasnya.

“Alhamdulillah sejak itu masyarakat khususnya pemuda di kampung sampai ringkat desa mulai ikut menyemarakkan shalawat, yang sebelumnya acara besar di desa sering diisi dengan Orkes dan sekarang sudah banyak beralih pada tampilan religi,” pungkasnya. (Romi)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles