salsbilafm.com – Pemerintah Kabupaten Sampang melaksanakan forum konsultasi publik rencana awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 dan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) kabupaten Sampang, Umi Hanik Laila mengatakan, tujuan dari forum ini adalah untuk mengumpulkan masukan dan saran dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan pemerintah daerah, dalam rangka penyusunan RPJMD dan RKPD yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Saat ini kami sedang dalam proses penyusunan RPJMD 2025-2029 di mana nantinya harus sudah ditetapkan dengan peraturan daerah paling lambat 6 bulan setelah pelantikan Bupati dan wakil Bupati terpilih. Berarti nanti tanggal 20 Agustus sudah harus ditetapkan dengan Perda,” katanya.
Dia menambahkan, forum ini merupakan tahapan penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat dihasilkan rencana pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Pemerintah Kabupaten Sampang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan saran mereka terkait dengan rencana pembangunan daerah. Dengan demikian, diharapkan dapat dihasilkan rencana pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan,” jelasnya.
Umi Hanik juga memaparkan permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah. Yaitu, pertama terkait permasalahan kualitas SDM yang berkarakter dan berdaya saing. Seperti masih tingginya AKI, AKB dan stunting, masih rendahnya mutu pendidikan rata-rata lama sekolah, masih rendah masih rendahnya tingkat literasi masyarakat, anak tidak sekolah masih tinggi, belum optimalnya pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi dan politik.
“Yang kedua permasalahan daya saing ekonomi yang eksklusif dan berkelanjutan. Seperti tingkat kemiskinan masih tinggi, kontribusi sektor perdagangan jasa dan industri pengolahan terhadap PDRB yang cenderung stagnan, iklim investasi yang masih kurang berdaya saing dan jumlah pasar yang sudah berstandar masih terbatas,” bebernya.
Ketiga adalah permasalahan tata kelola dan pemerintahan. Seperti digitalisasi pelayanan publik belum optimal, belum optimalnya manajemen ASN, pengelolaan keuangan daerah belum optimal dan tata kelola pemerintahan desa masih rendah.
“Sedangkan yang ke empat adalah permasalahan infrastruktur dan lingkungan hidup. Seperti kualitas konektivitas antar wilayah dalam kabupaten masih rendah, infrastruktur perkotaan dan ketersediaan RTLH publik yang masih kurang, Sarpas perumahan dan pemukiman masih rendah potensi bencana di kabupaten Sampang masih tinggi,” imbuhnya.
Dia menjelaskan visi Sampang 2025 sampai 2009 adalah Sampang Hebat Bermartabat Plus. Hebat Bermartabat adalah perwujudan kabupaten Sampang dengan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing serta kondisi ekonomi masyarakat mandiri berkecukupan dan kehidupan masyarakat yang berbudaya dan harmonis
“Sedangkan Plusnya memiliki arti perwujudan kabupaten Sampang sebagai pusat tumbuh kembangnya UMKM dan pusat rujukan layanan kesehatan di Madura,” katanya.
Sedangkan misi RPJMD Sampang 2025-2009 adalah catur Satya yang terdiri dari empat pilar. Yaitu, mewujudkan SDM unggul serta kehidupan sosial yang harmonis maju dan berbudaya, mewujudkan pembangunan ekonomi inklusif berkelanjutan berbasis agribisnis dan UMKM, meningkatkan layanan infrastruktur berkelanjutan, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif.
Dia menyebutkan kabupaten Sampang juga memiliki visi misi prioritas. Petama “Sampang unggul dan harmonis” dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis dan berkualitas, membangun rumah sakit yang menjadi rujukan di Madura dan rumah sakit pendidikan, satu desa satu mobil siaga, memberikan 1000 beasiswa prestasi penghafal Alquran dan kurang mampu, bantuan untuk madrasah Diniyah dan pondok pesantren, peningkatan bantuan bos Madin, peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas plus dokter spesialis.
“Yang kedua ‘Sampang mapan dan mandiri’ dengan memberikan bantuan langsung tunai untuk buruh tani anak yatim fakir miskin dan kaum disabilitas, menciptakan 1860 pengusaha baru untuk pemuda dan milenial, memberikan bantuan modal usaha bagi UMKM tanpa anggunan, memberikan bantuan alsistan setiap, memberikan bantuan alat tangkap menjamin ketersediaan BBM khusus nelayan serta jaminan keselamatan kerja buat nelayan,” lanjutnya.
Yang ketiga ‘Sampang membangun dan lestari’ dengan peningkatan konektivitas wilayah peningkatan akses layanan perumahan dan pemukiman sinalitas spam perpipaan air limbah penanganan pemukiman kumuh bantuan RTLH dan lain sebagainya pembangunan iplt dan TPA peningkatan ruang terbuka hijau atau RTH fasilitas pembangunan embung atau bendungan di kawasan tengah fasilitas pembangunan banjir kali kemuning dan pembangunan longstorage
“Dan yang ke empat ‘Sampang melayani dan inovatif’ dengan digitalisasi MPP, perbaikan kinerja pengelolaan keuangan daerah, meningkatkan inovasi pelayanan publik, meningkatkan sistem pemerintahan berbasis elektronik pengelolaan manajemen ASN, peningkatan pengawasan internal dan optimalisasi kinerja BUMD,” bebernya. (Mukrim)