salsabilafm.com – Bencana alam kembali melanda Kabupaten Sampang setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama sekitar lima jam. Akibat derasnya curah hujan, sebuah jembatan vital di Dusun Bungcarba, Desa Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang, ambruk total pada Kamis (30/10/2025) siang.
Jembatan sepanjang sekitar 14 x 3 meter itu merupakan satu-satunya jalur penghubung utama bagi warga setempat. Ambruknya jembatan membuat akses transportasi warga terputus dan sejumlah dusun di sekitar lokasi menjadi terisolasi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Fajar Arif Taufikurrahman, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, pihaknya telah turun langsung ke lokasi dan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk penanganan darurat.
“Kami sudah turun ke lapangan dan langsung berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur. Sebelumnya kami juga pernah mengajukan usulan perbaikan ke provinsi, namun karena anggaran terbatas, belum bisa direalisasikan. Setelah kejadian ini, kami diminta untuk mengajukan proposal baru untuk penanganan darurat,” katanya, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, jembatan tersebut tidak hanya rusak sebagian, melainkan ambruk total, sehingga diperlukan pembangunan ulang. Estimasi anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp300 hingga Rp500 juta.
“Kerusakannya cukup parah, jadi bukan sekadar perbaikan tapi harus dibangun ulang. Dengan panjang sekitar 12 meter dan lebar 3 meter, biayanya diperkirakan mencapai 500 juta rupiah,” jelasnya.
Sambil menunggu kepastian anggaran dari Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) BPBD Sampang berencana membangun jembatan darurat menggunakan besi PF sebagai akses sementara bagi warga. Namun, jembatan darurat tersebut hanya akan bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPKAD untuk mengupayakan jembatan darurat. Kalau pun ada, itu hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki, belum bisa untuk mobil,” tambahnya.
Meskipun sebagian wilayah terdampak sempat terisolasi, Fajar menegaskan masih ada jalur alternatif yang bisa digunakan warga meski harus memutar sekitar satu kilometer. Pihaknya juga mengimbau, masyarakat agar tidak mendekati lokasi jembatan yang ambruk karena masih berpotensi terjadi longsor susulan, mengingat curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.
“Kami mengingatkan warga agar tidak mendekat ke area jembatan karena kondisi tanah di sekitar sungai masih labil dan berisiko longsor,” pungkasnya. (Mukrim)


