salsabilafm.com – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan baru mencapai 77,9 persen per-awal Desember 2024.
77,9 persen serapan APBD Pamekasan ini, dengan rincian belanja operasional Rp1,4 triliun dari pagu Rp1.778.469.850.691 dan belanja modal Rp103 miliar dari pagu Rp190.360.673.535.
Kemudian, belanja tidak terduga (BTT) Rp11,8 miliar dari jumlah pagu Rp13,3 miliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Pamekasan Sahrul Munir menjelaskan, program kerja Pemkab saat ini masih terus berjalan.
“Surat Permintaan Pembayaran (SPP) proyek masih banyak, sebab memang rata-rata di akhir tahun. Dan saat ini masih proses memasukkan data laporan penyelenggaraan proyek,” ungkapnya, Senin (16/12/2024).
Proses pendataan ini, lanjut Munir, kini mengalami sejumlah kendala dalam pengimput data Sistem Penerimaan Pajak Daerah (SPPD).
“Sekarang Sistem Penerimaan Pajak Daerah (SPPD) itu terpusat, jadi kalau pagi sampai siang itu sulit untuk menginput data,” ucapnya.
Karena itu, lanjut Munir, penginputan data dilakukan pada malam hari agar tidak sulit dan bisa lekas selesai prosesnya.
“Jadi kendalanya karena data semua kabupaten atau kota terpusat di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), maka jadinya lemot, kalau dulu masih tergantung daerah,” bebernya.
Pihaknya optimis, serapan APBD Pamekasan 2024 akan maksimal setelah penginputan data-data tersebut.
“Minimal tidak jauh dari tahun lalu yang mencapai 93 persen,” ujarnya. (*)