salsabilafm.com – Menjelang Pilkada Serentak 2024, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mengingatkan seluruh lembaga penyiaran, khususnya televisi dan radio, untuk lebih berhati-hati dalam menyajikan informasi terkait Pilkada.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Immanuel Yosua menyoroti maraknya potensi penyalahgunaan karya jurnalistik oleh akun media sosial pendukung Pasangan Calon (Paslon) untuk kampanye negatif dan hoaks.
“Kami melihat masalah yang sering terjadi adalah karya jurnalistik teman-teman televisi dan radio diotak-atik, diframing ulang oleh akun-akun media sosial pendukung paslon, baik itu untuk kampanye positif maupun black campaign,” ujar Yosua dalam acara Media Gathering yang digelar oleh Bawaslu Jawa Timur di Ammartahills Hotel, Kota Batu, Sabtu (16/11/2024).
Yosua mengingatkan, produk jurnalistik yang diunggah di platform digital, seperti YouTube, dapat menjadi langkah preventif untuk memastikan keaslian konten.
“Kami selalu mengingatkan agar produk jurnalistik diunggah ke YouTube atau media sosial resmi milik lembaga penyiaran sebagai bentuk pelacakan orisinalitas konten. Hal ini penting untuk mencegah adanya framing ulang yang bisa memicu perang media bahkan hingga menyebabkan kekacauan,” jelasnya.
Menurut Yosua, lembaga penyiaran harus lebih proaktif dalam menjaga kredibilitas dan keaslian informasi yang mereka sajikan. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir potensi penyebaran hoaks dan kampanye hitam yang dapat merusak suasana demokrasi menjelang Pilkada.
“Kami khawatir, tanpa adanya langkah antisipatif ini, potensi perang informasi di media sosial bisa berujung pada ketegangan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dia juga mengungkapkan, KPID Jawa Timur juga mendorong lembaga penyiaran untuk berkoordinasi lebih intens dengan Bawaslu dan KPU dalam menyajikan informasi yang berimbang dan faktual. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan meminimalisir resiko penyebaran berita palsu yang dapat mempengaruhi opini publik.
“Dengan adanya peringatan dari KPID Jawa Timur, diharapkan seluruh lembaga penyiaran dapat lebih waspada dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi terkait Pilkada 2024, guna menjaga suasana kondusif di tengah pesta demokrasi yang akan datang,” ungkapnya.
Acara media gathering ini dihadiri oleh 76 perwakilan media dari berbagai platform, termasuk perwakilan Bawaslu dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain Immanuel Yosua, hadir pula Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono, akademisi Universitas Jember Adhitya Wardhono, dan mantan anggota Bawaslu Jawa Timur Abdul Quddus Salam sebagai narasumber. (Mukrim)