salsabilafm.com- Faktor pendidikan menjadi penyebab Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Bahari menduduki posisi paling rendah di Jawa Timur. Menggapi hal itu, Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Provinsi Jatim Wilayah Sampang akan meluncurkan inovasi Galeri Ekonomi Kreatif Siswa (GEmeS).
Kepala Cabdin Jatim Wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya mengatakan, pihaknya akan menjalankan inovasi GEmeS bekerja sama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang.
“Diskopindag Sampang memberikan satu kios ke kami yang akan dibuat geleri untuk tempat pemasaran hasil karya ekonomi kreatif beberapa siswa binaan kami, baik dari SMA, SMK, dan SLB di Sampang,” jelasnya, Senin (29/7/2024).
Mas’udi menjelaskan, galeri itu adalah sebuah wadah mengenalkan kepada masyarakat bahwa Sekolah SMA, SMK, dan SLB memiliki sebuah produk berupa barang atau jasa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Sampang.
Khususnya siswa-siswa pasca sekolah agar mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Mungkin dengan ditopang nantinya bisa berjalan dengan baik. Nanti kalau sudah berjalan dengan baik, maka siswa-siswa itu memiliki penghasilan tambahan untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikannya ke yang lebih tinggi,” jelasnya.
“Mudah-mudahan nanti ada kolaborasi yang bagus antara Cabdin Jatim Wilayah Sampang dengan Pemkab Sampang melalui Diskopindag, sehingga terus berjalan, dan ini akan mengarah kepada Pemasaran lebih global, tidak hanya cukup di Sampang saja,” tambahnya.
Menurutnya, pendidikan adalah angka partisipasi siswa itu masalah kerja. Sehingga pihaknya harus bergerak mencari cara untuk bisa melompat dan keluar dari IPM yang terendah.
Mas’udi mengaku, akan terus berikhtiar sebagai pemegang kendali SMA, SMK, dan SLB di Kabupaten Sampang. Pihaknya memiliki tanggung jawab bagaimana anak-anak sekolah itu memiliki keterampilan lain dari pendidikan akademik yang didapat.
“Hal itu untuk bagaimana mengembangkan perekonomian-perekonomian pada dirinya sendiri maupun keluarganya,” tuturnya.
Dijelaskan, inovasi hasil kerjasama dengan Diskopindag itu masih berjalan satu bulan. Saat ini pihaknya masih menyiapkan teknis-teknis ke depan agar Galeri itu bisa berjalan dengan baik, dan berjalan sesuai dengan rencana.
“Untuk satu bulan ini sementara masih ada 40 persen yang sudah mengisi kios tersebut dari total sekolah di Sampang. Dan nanti terus kita bangun untuk produk-produk apa yang layak kita pasarkan,” pungkasnya. (Mukim)