Harlah ke- 78 Muslimat, Nyai Hj Nur Kautsar Ingatkan Terus Tingkatkan Pengabdian

Spread the love

salsabilafm.com– Dalam rangka memperingati Isra Mi’raj dan Hari Lahir (Harlah) Muslimat NU yang ke-78, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sampang mengalar dzikir, doa dan sholawat bersama di gedung PKPRI Sampang, Selasa (6/2/2024).

Hadir dalam kegiatan, Ketua PCNU Sampang KH M. Itqon Busiri, Ketua PW Muslimat NU Jatim, Nyai Hj Masruroh Wahid, Gus Miftah Maulana Habiburrahman, RKH Karror Abdullah Schal, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah, serta ribuan kader Muslimat NU se- Kabupaten Sampang.

Nyai Hj Nur Kautsar Muhtaram mengatakan, hari ini selain menjadi ajang silaturahmi umat, juga merupakan kesempatan emas untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam, serta untuk merenungkan bagaimana dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Dalam konteks ini, acara ini bukan hanya menjadi ajang peningkatan ilmu, tetapi juga momen introspeksi diri untuk melihat sejauh mana kita telah berkontribusi dalam mempererat ukhuwah Islamiyah,” tuturnya.

Menurutnya, kehadiran Muslimat NU, tidak hanya memberikan sumbangsih besar dalam pengembangan spiritualitas umat, tetapi juga turut berperan aktif dalam pembangunan sosial, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya yakin dan percaya Muslimat NU dapat berperan aktif, bangkit berjuang demi kemajuan masyarakat dan mendukung setiap program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Muslimat NU Jatim Nyai Hj Masruroh Wahid juga mengatakan pemberdayaan perempuan muslimat NU di lingkungan menjadi salah satu perhatian khusus NU. NU memberdayakan perempuan untuk dapat menjadi mandiri dan hebat.

“Di Jawa timur 80 warga NU. Maka dari itu harus ada bimbingan dan sinergi antara pimpinan dan anggota untuk Muslimat NU ini agar tetap solid menjadi perempuan yang hebat,” tuturnya. 

Dalam sambutannya Khofifah menyampaikan bahwa dalam Harlah ke 78 Muslimat NU dengan tema membangun ketahanan keluarga untuk menguatkan ketahanan nasional diharapkan dapat semakin menguatkan generasi muda muslimat NU tidak kekerungan gizi, tidak boleh stunting, tidak boleh lemah iman dan lemah ekonomi.

“Seluruh generasi muda Muslimat NU ini harus disiapkan menuju 2045 menyambut menyongsong Indonesia Emas yaitu dengan menyiapkan generasi muda muslimat agar tidak kekurangan gizi,” pangkasnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles