Harga Sapi di Sampang Naik 20 Persen Jelang Idul Adha

Spread the love

salsabilafm.com – Menjelang hari raya Idul Adha 2025, harga sapi di Kabupaten Sampang, Jawa timur, naik cukup tinggi dibandingkan sebelumnya. Bahkan, kenaikan harga sapi itu tidak hanya di wilayah kota, tapi merata hingga ke desa.

Informas yang dihimpun salsabilafm.com, hampir di setiap pasar hewan Sampang, harga sapi mengalami kenaikan sebesar 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Muhammad Yazid (45) salah satu pedagang sapi di pasar hewan Aeng Sareh, Sampang mengatakan, kenaikan harga dipicu oleh beberapa faktor utama. Di antaranya, meningkatnya permintaan, meningkatnya harga pakan ternak serta biaya transportasi pengiriman hewan dari daerah asal. Namun, meski begitu pihaknya mengaku, harga jual tetap disesuaikan dengan ukuran dan berat badan hewan qurban.

“Untuk sapi, harga bervariasi tergantung besar kecilnya. Ada yang saya jual mulai dari Rp23 juta hingga Rp40 juta per ekor. Yang Rp40 juta beratnya bisa sampai 850 kilogram, sedangkan yang Rp23 juta beratnya sekitar 400 sampai 550 kilogram,” ujar, Jum’at (16/5/2025).

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga sapi dengan ukuran dan berat yang sama mengalami kenaikan sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor. Meski demikian, permintaan tetap tinggi.

Yazid menuturkan seluruh sapi yang dijualnya telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban, terutama dari sisi kesehatan. Dinas Peternakan setempat rutin melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan hewan.

“Kalau satu hari sebelum hari H ada sapi yang sakit, kami siap ganti dengan sapi sehat dengan harga yang sama,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Arif Rahman Hakim menyatakan, pihaknya terus memantau kondisi kesehatan hewan kurban, baik yang berada di pasar hewan maupun di tempat penampungan.

“Program vaksinasi hewan ternak tetap berjalan, meski kami menghadapi keterbatasan anggaran. Fokus vaksinasi diarahkan kepada hewan yang menunjukkan gejala sakit atau butuh penanganan khusus,” jelasnya.

Dengan pengawasan dan langkah preventif yang dilakukan, pihaknya berharap pelaksanaan ibadah kurban tahun ini bisa berlangsung dengan aman, sehat, dan sesuai dengan syariat Islam.

Dia juga menuturkan, saat ini pihaknya telah membentuk tim pengawasan pembelian sapi dan daging, menjelang Lebaran di pasar hewan kurban.

“Artinya, pembeli daging atau pembeli sapi tidak waswas dalam membeli. Tim juga akan siap membantu di lapangan,” jelasnya.

Pihaknya mengingatkan pedagang daging dan hewan, khususnya sapi, agar menjual secara layak dan hewan dengan kondisi sehat. “Hewan yang dijual harus sudah menggunakan vaksinasi dan dipasang eartag, serta mendapat rekom dari dinas,” ujarnya. (Mukrim)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles