Gelar Pameran di STIKes, KPS Target Jadikan Sampang Barometer Perkembangan Seni

Spread the love

salsabilafm.com– Komunitas Perupa Sampang (KPS) menggelar pameran seni yang unik dan inovatif di Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Sukma Wijaya Sampang. Acara berlangsung pada Rabu-Jum’at (8-10/5/2024).

Pameran yang dibuka langsung oleh ketua Stikes Sukma wijaya Sampang, Rikhly Faradisy ini berhasil menarik perhatian para Mahasiswa dan penikmat seni. Dengan didamping Ketua KPS, Chairil Alwan, acara dibuka dengan mencoretkan tinta warna pada sebuah Canvas.

Ketua STIKes Sukma Wijaya Sampang, Rikhly Faradisy mengatakan, acara ini istimewa, karena karya seni adalah cara manusia berkomunikasi dan bercerita tentang pengalaman hidup, baik antar individu, kelompok, keluarga, bangsa, maupun negara.

“Pameran ini mencoba menciptakan lingkungan di mana perasaan dan pengalaman tercatat sebagai rekaman yang dapat memberikan pengingat akan masa depan,” katanya.

Semantara itu Ketua KPS, Chairil Alwan mengatakan pameran yang bertajuk “Tabur Karya” bukan sekadar ekspresi kreativitas, melainkan juga merupakan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Kami merasa sangat dihargai oleh kampus Stikes Sukma Wijaya Karena benar-benar disambut dengan meriah di luar dugaan kami, kemuadian Mahasiswa dan Masiswinya pun sangat antusias mengapresiasi karya kami,” katanya.

“Ternyata mereka sebenarnya juga haus menikmati akan sebuah karya seni,” imbuhnya.

Adapun alasanya dilaksanakan di Stikes Sukma Wijaya Sampang, pihaknya punya misi untuk masyarakat umum termasuk di dalamnya adalah mahasiswa, santri dan pelajar butuh untuk tau atau paham akan karya.

“Kalau meraka kita undang ke tempat khusus pameran bisa jadi karena faktor anak-anak itu masih sibuk dengan kuliahnya. Tapi setelah kita datangi melihat dari respon menikmatinya ini sangat luar biasa,” imbuhnya.

Alwan mempunyai target menjadikan Sampang sebagai tambahan barometer perkembangan seni rupa. Memang terkesan egois, lanjut Alwan, namun ia punya keyakinan KPS menjadi lambang kemajuan karya seni di indonsia.

“Artinya tidak harus Jakarta, Bali, Surabya akan tetapi kabupaten yang jauh dari keramain pun (Sampang) dapat menjadi barometer kemajuan karya seni di indonesia ini, dan kita akan buktikan hal itu,” lanjutnya.

Hampir setiap bulan pameran digelar, Alwan menganggap hal ini sebagai gerakan-gerakan perjuangan. Artinya kalau perjuangannya hanya sebatas, tentu tidak akan tercapai. Tetapi jika konsisten dan terus-menerus maka pasti akan berhasil.

“Harapannya, karena kami sudah bergerak, teman-teman sudah punya obsesi, maka pemerintah juga harus membesarkan kabupaten Sampang lewat semua karya seni,” pungkasnya.


Spread the love

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles