Gegara Sengketa Lahan, Puluhan Siswa SDN 4 Gulbung Terpaksa Belajar di Gubuk

Spread the love

salsabilafm.com – Puluhan siswa SDN 4 Gulbung, Pengarengan, Sampang terpaksa melakukan aktivitas belajar di sebuah gubuk. Penyebabnya, tanah yang digunakan masih dalam sengketa ahli waris.

Kepala Sekolah SDN 4 Gulbung, Pengarengan, Ahmad Muhtadir menjelaskan, pada sekitar tahun 1975 pemerintah setempat memberikan tanah pecaton sebagai ganti dari tanah milik Musaffa untuk dibangun sekolah dasar.

“Namun, pada tahun 2010 saat pemilik tanah meninggal, pihak ahli waris melakukan gugatan kepada pemerintah lantaran tanah pecaton itu belum bersertifikat,” katanya kepada salsabilafm.com, Jum’at (24/1/2025).

Pihak ahli waris sempat melakukan penyegelan selama kurang lebih tiga hari sebagai tekanan kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

“Tapi setelah itu, pihak ahli waris membuka kembali dengan syarat tidak boleh ada rehabilitasi bangunan,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mediasi dengan pihak ahli waris guna menemukan solusi terkait tanah tersebut.

“Pada akhir tahun 2022, sempat ada kesepakatan dari pihak ahli waris untuk menjual tanah seharga 600 juta rupiah, tapi saat proses tanda tangan mereka menaikkan harga menjadi 1 miliar,” ungkapnya.

Tak sampai disitu, masalah baru pun terjadi saat kedua ahli waris berbeda pendapat atas nama sertifikat tanah yang akan diganti oleh pemerintah.

“Sekarang masalahnya berbeda lagi, pihak ahli waris yang satunya meminta tanah pengganti atas nama dua orang sedangkan pihak lain minta atas nama tiga orang,” tuturnya.

Hingga saat ini, belum ada kesepakatan dari para ahli waris terkait nama didalam sertifikat tanah pengganti itu.

“Semoga cepat ada kesepakatan dari para ahli waris, karena yang jadi korban anak-anak dan juga guru,” harapnya. (Syad)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles