salsabilafm.com – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang menggandeng Rumah Sakit Terapung Kesatria Airlangga (RSTKA) universitas Airlangga, Surabaya, menggelar One Day Short Symposium, Sabtu (23/2/2025). Kegiatan bertema “Refreshment Tatalaksana Penyakit Katastropik” itu digelar untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan se-Kabupaten Sampang.
Kabid Kesmas Dinkes KB Sampang Agus Mulyadi mengatakan, rangkaian kegiatan itu, kerjasama antara kesatria Airlangga dengan Pemkab Sampang melalui Dinkes-KB di Pulau Mandangin.
Ada empat pelatihan dalam acara tersebut. Yaitu, pelatihan penanganan pertama gawat darurat obstetri neonatal untuk Dokter Umum dan Bidan Se-Kabupaten Sampang, pelatihan USG Kehamilan, IVA dan pap smear untuk Dokter Umum dan Bidan se Kabupaten Sampang, dan Pelatihan EKG Jantung dan Simulasi Kasus.
“Untuk memberikan pelayanan yang paripurna kepada warga Sampang khususnya pulau Mandangin. Tujuannya, peningkatan kompetensi Nakes di Sampang. Kegiatan itu diikut 53 Nakes,” kata Agus Mulyadi.
Sementara itu, dr. Yohanes Widyakusuma,
Koord Kegiatan Bhakti RS Terapung Ksatria Airlangga mengatakan, kegiatan itu merupakan satu kesatuan dari acara Bakti Sosial RS Terapung Ksatria Airlangga ke 25. Sebelum itu, pihaknya telah kegiatan pelayanan spesialistik, pemeriksaan gratis dan pengobatan gratis selama empat hari di Pulau Mandangin.
Selama itu pihaknya, menyediakan pengobatan gratis oleh dokter spesialis, dokter paru, penyakit dalam, obgyn mata, bedah, anak dan saraf.
“Ada 1.214 pasien yang kami layani mulai dari Senin-Jum’at kemarin, antusias masyarakat tinggi dan satu kesatuannya hari ini ada peningkatan kapasitas untuk tenaga kesehatan Pemkab Sampang,” katanya.
Yohanes mengungkapkan, dalam kegiatan pelatihan nantinya pihaknya fokus pada peningkatan kapasitas terkait penanganan penyakit Katastropik dan penyakit emergency yang sering ditemui di UGD. Dengan harapan para tenaga kesehatan di Sampang bisa mempunyai keberanian atau lebih percaya diri dalam menangani kedua penyakit tersebut.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan pelatihan penanganan pertama gawat darurat obstetri neonatal. Yaitu cara menangani kegawatan yang ada di ibu hamil termasuk pendarahan ibu hamil dan pada bayi yang baru lahir .
Selanjutnya pihaknya juga akan melakukan pelatihan EKG Jantung dan Simulasi Kasus. Hal itu merupakan program pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para profesional kesehatan dalam melakukan interpretasi EKG jantung dan menghadapi kasus-kasus yang terkait dengan penyakit jantung.
“Nanti kita latih bagaimana cara memasang EKG yang benar, bagaimana membaca hasil rekaman EKG. Tujuanya, supaya kasus kegawatan seperti streaming jantung koroner bisa dilakukan pemeriksaan EKG dan nakes Sampang sudah mahir,” lanjutnya.
Pihaknya juga akan mengadakan pelatihan USG Kehamilan. Tujuannya agar kehamilan dengan risiko tinggi bisa segera diketahui dan penatalaksanaannya akan lebih bagus. Dengan begitu nyawa ibu hamil dan bayinya akan lebih potensi terselamatkan 90 persen. Kemudian, pihaknya akan menggelar pelatihan IVA pap smear/potensi kanker
“Dengan adanya pelatihan ini kami harapkan tenaga kesehatan yang ada di kabupaten Sampang bisa atau semakin lebih update untuk penatapelaksanaanya dan penanganannya. Jadi, untuk pasien-pasien di Sampang itu tidak akan telat dirujuk atau tidak telat ditangani,” pungkas Yohanes. (Mukrim)