salsabilafm.com – Setelah sepekan menunggu, dua santri korban robohnya musola Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, akhirnya berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jawa Timur. Kedua jenazah kemudian dipulangkan ke kampung halaman masing-masing di Kabupaten Sampang, untuk dimakamkan pada Selasa (7/10/2025).
Suasana duka menyelimuti prosesi pemakaman yang dihadiri ratusan warga, keluarga, santri, serta tokoh masyarakat setempat.
Kasi Kedaruratan dan Logostik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Mohammad Hozin, mengatakan, tangis haru pecah saat jenazah tiba di rumah duka. Keduanya merupakan santri aktif yang berasal dari wilayah Kabupaten Sampang dan sedang menimba ilmu di ponpes tersebut saat insiden terjadi.
Keduanya adalah Abdul Fattah (18) alamat, Asem Nonggal, Kecamatan Jerngik, Kabupaten Sampang, putra Kyai Suahimi dan M. Ali Rahbini (19) alamat Dusun Plasah, Desa Birem, Kecamatan Tambelang, Sampang, putra Kyai Mahrus.
“Kami menerima informasi langsung dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan diminta untuk mendampingi proses pemulangan jenazah,” katanya.
Dia menjelaskan, penjemputan jenazah Abdul Fattah, telah selesai dan jenazah sudah tiba di kediamannya pada pukul 23.40 WIB. Pemakamannya, selesai dilaksanakan sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa (7/10/2025). Almarhum tergabung dalam anggota PM RSB B-020.
“Tim kami langsung bergerak melakukan pengawalan dari Blega hingga ke rumah duka di Sampang serta mendampingi proses pemakaman,” jelas Hozin.
Tak lama berselang, sekitar pukul 01.30 WIB, tim kembali mendapat telepon dari BPBD Provinsi Jawa Timur untuk menjemput jenazah santri lain, yakni M. Ali Rahbini, yang saat itu berada di RS Bhayangkara, Sidoarjo.
“Setelah menerima permintaan tersebut, kami bersama tim langsung bergerak ke RS Bhayangkara. Jenazah tiba di rumah duka di Sampang sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dimakamkan oleh keluarga,” tambahnya.
Dia menegaskan, proses pemulangan dan pemakaman korban robohnya musala Ponpes Al-Khoziny ini dikawal ketat oleh petugas BPBD Sampang dan pihak kepolisian untuk memastikan kelancaran prosesi hingga pemakaman selesai.
“Tragedi runtuhnya musala di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat. Kedua santri yang menjadi korban kini telah dimakamkan dengan khidmat, meninggalkan kenangan dan doa dari para sahabat serta keluarga,” pungkasnya. (Mukrim)