salsabilafm.com – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Bersatu (AMDB) menggelar aksi di Alun-Alun Trunojoyo, Selasa (28/10/2025). Mereka menolak keputusan Pemkab Sampang yang menunda pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2026.
Koordinator lapangan, Mausul Maulana, menilai keputusan itu tidak berpihak kepada masyarakat dan menghambat jalannya pemerintahan di tingkat desa.
“Penundaan ini dianggap mengabaikan hak demokrasi rakyat desa. Pemerintah harus segera menetapkan jadwal Pilkades agar tidak menimbulkan kekosongan kepemimpinan,” ujar Mausul.
Massa menuntut Pemkab Sampang untuk segera mengumumkan jadwal pelaksanaan Pilkades. “Membuka alasan penundaan secara transparan, dan menolak segala bentuk politisasi dalam prosesnya,” tegas Mausul.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Bupati Sampang, Ahmad Mahfudz, menyampaikan bahwa pemerintah daerah terbuka terhadap kritik dan aspirasi masyarakat. Pemkab, kata dia, juga berkomitmen untuk menindaklanjuti semua tuntutan yang disampaikan secara konstitusional.
“Kami akan mengupayakan apa yang masyarakat inginkan. Aspirasi yang diberikan masyarakat akan kami perjuangkan dan carikan solusi terbaik,” kata Mahfudz di hadapan ratusan massa.
Mahfudz juga menegaskan, Pemkab Sampang tidak menutup ruang dialog dengan masyarakat dan menjadikan kritik sebagai bentuk evaluasi bagi pemerintah daerah.
“Kritik dan aspirasi dari sampean semua adalah bentuk evaluasi bagi kami agar memperbaiki apa yang kurang. Kami selalu berterima kasih atas masukan masyarakat,” tukasnya. (Syad)

