Cegah Radikalisme di Dunia Digital, Islah Bahrawi: Jaga Ideologi Nahdlatul Ulama

Spread the love

salsabilafm.com – Gerakan radikalisme dan terorisme di dunia digital yang dilakukan oleh kelompok ekstremisme dan terorisme seperti Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS), Al-Qaeda, Salafi-Wahabi dan lainnya semakin masif. Paham radikal yang semula disebarluaskan melalui pertemuan langsung seperti pengajian tertutup dengan peserta terbatas, dan berita-berita propaganda, kini mulai merambah melalui dunia digital.

Hal itu disampaikan oleh Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), saat mengisi Seminar Kebangsaan dalam Pelantikan Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kabupaten Sampang di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Sampang, Minggu (27/10/2024).

Menurut tokoh NU Madura itu, radikalisme, ekstremisme, intoleranisme, dan terorisme tidak hanya menargetkan kelompok rentan seperti pemuda, perempuan dan anak-anak. Tetapi juga menyasar kalangan intelektual di dunia digital.

“Kalau dulu paham paham radikal disebarkan melalui pengajian-pengajian oleh kelompok ekstremisme dan terorisme. Tetapi saat ini semakin masif didunia digital. Bahkan pembaitannya dilakukan secara online,” paparnya.

Pria yang pernah aktif di Ikatan Pelajar Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) pada tahun 1986 itu menerangkan, untuk membentengi umat, utamanya para generasi muda dari paham radikalisme adalah dengan menjaga ideologi Nahdlatul Ulama.

Menurutnya, dalam hal ini IPNU-IPPNU sebagai generasi masa depan Nahdlatul Ulama harus menjaga khittoh perjuangan, cita-cita, dan tujuan para muassis NU yang hingga kini menjadi ideologi Nahdlatul ulama.

“Karena kalau ideologi mereka ini tidak terjaga, maka Nahdlatul Ulama ambruk, Pancasila ambruk, dan negara ini ambruk,” ujarnya.

Menurut Islah, Pancasila merupakan perekat negara, namun tanpa NU, Pancasila tidak ada apa-apanya. Sebab, penopang utama dari Pancasila itu adalah Nahdlatul Ulama.

“Makanya kelompok- kelompok radikal, ekstrim teror itu sasaran utamanya adalah sebelum dia menumbangkan Pancasila, dia mau menumbangkan NU,” ucapnya.

Dia mengingatkan, musuh Indonesia dari dulu adalah kalangan ekstremisme dan terorisme seperti NII (Negara Islam Indonesia) yang dipimpin oleh Kartosoewiryo, PKI Madiun, dan kelompok-kelompok Islam teror lainnya.

“Ini kan kelompok-kelompok Islam teror dengan latar belakang yang ingin menumbangkan Indonesia dari dulu. Dan yang menghadapi mereka adalah Nahdlatul Ulama. IPNU IPPNU tinggal mengikuti arahan para ulama saja yakni menjaga ideologi Nahdlatul Ulama,” pungkasnya. (Romi)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles