salsabilafm.com – Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah gelar pelatihan Santri Tangguh Bencana (Sanggub), Kamis (15/8/2024). Pelatihan ini diikuti oleh 177 Santri kelas enam. Kegiatan tersebut merupakan kali ke empat sejak tahun 2021 silam.
Pelatihan Sanggub melibatkan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurungan Risiko Bencana (FPRB), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), dan Palang Merah Indonesia (PMI) Sampang.
Pengasuh PP. Assirojiyyah KH. Athoulloh mengatakan, alasan digelar kegiatan tersebut karena Sampang merupakan kabupaten dengan tingkat kerentanan bencana cukup tinggi. Karenanya, sikap tangguh menghadapi bencana sangat diharapkan muncul di tengah masyarakat, termasuk kalangan pesantren.
“Munculnya pesantren tangguh bencana sebagai perwujudan dari kesiapsiagaan pesantren menghadapi kebencanaan yang bisa kapanpun terjadi,” katanya.
Kiai Atho’, sapaannya, juga berharap, dengan adanya pelatihan ini kalangan santri di Pesantren dapat menjadi garda terdepan dalam Tangguh Bencana.
“Karena urusan kebencanaan memang bukan urusan perorangan, tapi urusan kita semua,” tambahnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Sampang Candra Romadhoni Amin turut memberikan apresiasi dukungan berupa materi terhadap kegiatan pelatihan Sanggub tersebut.
“Terlepas datangnya kami sebagai narasumber, kami juga ikut senang dan bangga karena lewat pelatihan ini membuktikan pondok Assirojiyyah peduli terhadap bencana,” kata Candra.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini santri dapat menjadi pribadi tangguh, tangkas dan tanggap dalam menghadapi bencana,” harapnya. (Syad)
