salsabilafm.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang menyatakan genangan air yang terjadi di Kecamatan Ketapang disebabkan oleh luapan air dari selokan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang, Chandra Amin Ramdhani mengatakan, kajadian yang viral di aplikasi tiktok tersebut sebenarnya bukan banjir tapi luapan air dari selokan.
“Semalam kejadiannya. Jadi disana terjadi hujan deras, akibatnya air dari selokan keluar memenuhi jalan, baik yg di depan PLN ULP 3 Ketapang dan di depan RSUD Ketapang,” katanya kepada salsabilafm.com, Selasa (21/1/2025).
Ditegaskan, kejadian di Ketapang bukan banjir tapi merupakan luapan air selokan yang biasa terjadi setiap hujan deras. “Sebenarnya bukan banjir karena itu sudah biasa terjadi kalau hujan deras,” tegasnya.
Menurut dia, di Kabupaten Sampang terdapat beberapa daerah rawan bencana banjir yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
“Peringatan kami sampaikan seiring dengan prediksi bahwa puncak musim hujan di Sampang akan terjadi Januari hingga Februari 2025 mendatang,” katanya.
Dijelaskan, daerah perkotaan, ada tiga kelurahan yang rawan terdampak banjir. Yakni Dalpenang, Rongtengah dan Banyuanyar. Sementara lainnya menyebar.
Sedangkan, lanjut Candra, untuk di pedesaan atau kecamatan yang rawan terdampak banjir adalah Desa Pangelen, Desa Kamoning dan Kecamatan Jrengik.
“Dari semuanya paling rawan terhadap bencana banjir tetap berada di wilayah Sampang Kota,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, BPBD Sampang tidak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi banjir. Saat ini, yang bisa dilakukan hanya mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti informasi cuaca dari BMKG, terutama saat hendak beraktivitas di luar rumah
“Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengantisipasi banjir karena belum bisa melakukan penambahan alat deteksi. Sehingga hanya mampu menggunakan alat yang sudahada,” ucapnya.
“Jaga kondisi kesehatan dan masyarakat bisa gotong royong membersihkan saluran air supaya tidak ada retensi udara,” imbaunya. (Mukrim)