salsabilafm.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang telah mendistribusikan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan. Droping air bersih membutuhkan waktu dua bulan, yaitu September hingga Oktober 2024.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Muhammad Husein mengatakan, distribusi air ke daerah kering kritis sudah dilakukan. Namun, ada beberapa desa yang belum selesai, termasuk pulau mandangin.
“Untuk pulau mandangin, kami kesulitan armada dalam mendistribusikan, sehingga hingga akhir Oktober ini belum tersalurkan,” tuturnya,
Husein menjelaskan, pihaknya sudah melakukan cara distribusi lewat perahu, namun dari pihak Kepala Desa Pulau Mandangin belum ada tanggapan.
“Kami sudah berusaha menyalurkannya lewat perahu dengan menggunakan tandon besar, namun dari pihak Kepala Desa Pulau mandangin belum ditanggapi,” jelasnya.
Husein menyebut 99 desa yang mengalami kekeringan tersebar di 14 kecamatan. Status kekeringan terbagi dalam tiga level. Yakni, kering kritis, langka dan langka terbatas.
Desa yang mengalami kering kritis ada 81 desa. Yaitu, 12 desa di Kecamatan Sreseh,
2 desa di Kecamatan Banyuates, 15 desa di Kecamatan Kedungdung, 7 desa di Kecamatan Karang Penang, 10 desa di Kecamatan Tambelangan, 9 desa di Kecamatan Sokobanah, 6 desa di Kecamatan Pangarengan, 9 desa di Kecamatan Robatal, 7 desa di Kecamatan Sampang dan 4 desa di Kecamatan Torjun.
Sedangkan kekeringan langka melanda 6 desa. Yaitu, 3 desa di Kecamatan Banyuates dan 3 desa di Kecamatan Jrengik. “Sementara kekeringan langka terbatas melanda 11 desa. Yaitu, 1 desa di Kecamatan Camplong, 2 desa di Kecamatan Ketapang dan 9 Desa di Kecamatan Omben,” terangnya. (Mukrim)