salsabilafm.com – Koordinator Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Pamekasan, Rendra Irfan Kurnianto, mengingatkan masyarakat, khususnya pencari kerja yang berminat bekerja ke luar negeri, agar lebih cermat dan berhati-hati dalam memilih perusahaan penyalur tenaga kerja. Menurutnya, kemudahan akses informasi saat ini harus diimbangi dengan sikap kritis.
“Informasi lowongan memang sangat mudah diakses, tetapi jangan langsung percaya. Calon tenaga kerja harus memastikan legalitas perusahaan dengan mengecek ke instansi pemerintah terkait, agar tidak terjebak penipuan,” tegas Rendra, saat menghadiri Job Fair Sumenep 2025 di Gedung KORPRI, Kamis (18/09/2025).
BP3MI Pamekasan, lanjutnya, turut hadir dalam bursa kerja ini untuk menyosialisasikan program penempatan tenaga kerja ke luar negeri melalui jalur resmi pemerintah. Skema Government to Government (G to G) menjadi salah satu cara untuk memastikan perlindungan pekerja migran Indonesia tetap terjamin. Saat ini, tiga negara tujuan utama penempatan tenaga kerja adalah Jerman, Jepang, dan Korea.
“Untuk Jerman dan Jepang, peluang terbesar ada di sektor medis, khususnya perawat. Sementara di Korea lebih banyak dibutuhkan tenaga di bidang manufaktur serta berbagai pekerjaan lainnya. Total kebutuhan mencapai sekitar empat ribu tenaga kerja Indonesia, dan informasi pendaftarannya akan segera diumumkan,” jelasnya.
Rendra juga berpesan kepada para pencari kerja di Kabupaten Sumenep agar tidak ragu bekerja ke luar negeri selama jalurnya resmi dari pemerintah. Dengan mekanisme legal, pekerja migran akan mendapatkan perlindungan penuh, mulai dari asuransi, skema pengawasan, hingga jaminan keamanan dari kedutaan besar negara tujuan. “Yang penting jangan tergoda iming-iming berangkat secara ilegal. Jadilah tenaga kerja yang aman, legal, dan terlindungi,” pungkasnya.(*)