Bocah 2 Tahun Diduga Ditolak Rawat Inap di Puskesmas Omben Sampang

Spread the love

salsabilafm.com – Kasus penolakan pasien di Madura kembali terjadi. Kali ini menimpa bocah berusia 2 tahun, inisial H, warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Bahkan, bocah itu diduga dua kali ditolak rawat inap di Puskesmas Omben. Pertama terjadi sekitar tiga bulan lalu, dan berikutnya beberapa hari lalu.

Ibu pasien berinisial F (26) mengungkapkan, saat penolakan kedua kalinya, pihak Puskesmas menolak karena beralasan bed di kamar rawat inap sudah penuh.

“Suami saya lihat masih ada kamar kosong. Tapi perawat bilang tetap penuh karena ada aturan baru dari Dinas Kesehatan Jawa Timur bahwa jatah rawat inap di setiap puskesmas hanya untuk 10 pasien,” tuturnya kepada salsabilafm, Kamis (28/8/2025).

Karena tidak diterima, akhirnya pihak keluarga membawa anaknya ke RSUD dr Slamet Martodirdjo, Pamekasan. Saat dibawa, bocah tersebut dalam kondisi sudah lemas. ” Anak saya tidak bisa makan selama sehari penuh, mulut mengalami luka, serta muncul bintik-bintik di wajah,” ujar F.

Pihaknya menyayangkan kebijakan pembatasan oleh pihak Puskesmas Omben. Dia berharap ada solusi agar pasien kecil tetap mendapat pelayanan kesehatan. “Anak saya terus panas kondisinya.kalau ada apa-apa dengan anak saya, saya tidak akan tinggal diam. Saya akan lapor,” ucap dia.

Menanggapi keluhan keluarga pasien, Kepala Puskesmas Omben, Yuanita Purnamawati, menyampaikan bahwa pasien sudah mendapat pelayanan medis dari Puskesmas Omben.

“Kondisi pasien setelah dikonsulkan ke dokter jaga, bisa rawat jalan. Pasien sudah kami periksa, dilayani dan diedukasi dengan baik,” ujarnya saat dihubungi salsabilafm via WhatsApp, Kamis (28/8/2025) malam.

Bahkan, kata Yuanita, pihaknya sudah menghubungi kembali keluarga pasien untuk memberikan penjelasan. “Semisal kondisi belum membaik esok harinya, bisa kembali lagi ke puskesmas,” katanya. (Syad)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles