salsabilafm.com– Intensitas hujan tinggi membuat sebagian besar wilayah di Kabupaten Sampang terendam banjir. Untuk membantu warga terdampak, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang membuka dapur umum, Rabu (13/3/2024).
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Sampang, Umar Faruq mengatakan, setelah menerima informasi terjadinya banjir pihaknya langsung mendirikan dapur umum di halaman kantor Fatayat NU untuk memasak kebutuhan warga yang menjadi korban banjir.
“Kami NU Peduli mewakili PCNU Sampang siap dan tetap exsis mebantu korban banjir dari jam 10:00 tadi pagi sampai sekarang. Totalnya, sekitar 1.000 nasi bungkus yang telah kami serahkan kepada warga korban banjir di kabupaten Sampang,” paparnya.
“Untuk pendistribusian seperti biasa yaitu nasi bungkus dan kurma donasi dari hamba Allah yang pelaksanaannya dibantu Banser dan teman-teman yang tergabung dalam NU peduli. Dapur Umum NU Peduli masih tetap buka sampai nanti menjelang sahur mengingat hari ini momen puasa,” imbuhnya.
Sebelum itu, pihaknya bersama lembaga dan banom NU seperti Fatayat dan Ansor sejak awal banjir terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga, menyiapkan tempat pengungsian, membuka posko peduli banjir serta membuka dapur umum untuk membantu menyediakan makanan dan minuman kepada para korban banjir.
“Posko peduli banjir dan dapur umum kami pusatkan di kantor Fatayat NU, setiap hari kami menampung bantuan dari berbagai pihak dan sekaligus kami menyediakan makanan, minuman serta obat-obatan untuk membantu para pengungsi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dirinya mengajak kepada semua pihak terutama pemerintah dan steakholders yang terkait dengan pengelolaan sungai, irigasi, saluran dan lingkungan untuk melakukan intropeksi atas musibah tersebut.
“Kita tidak boleh saling tuding dan menyalahkan satu sama lain, yakinlah bahwa musibah ini adalah sebagai teguran dari Allah SWT terhadap kita semua, yang terpenting sekarang adalah bagaimana penanganan para korban, pemulihan pasca banjir dan mengevaluasi atas berbagai kelemahan yang terjadi selama ini dalam hal pengelolaan lingkungan hidup,” tutupnya.