salsabilafm.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat tidak hanya membawa manfaat bagi kesehatan siswa, tetapi juga menimbulkan tantangan baru, yakni meningkatnya volume sampah makanan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang kini dituntut mencari solusi agar sampah dari program tersebut tidak menjadi masalah lingkungan.
Kepala Bidang Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan, dan Permukiman (DLH Perkim) Sampang, Aulia Arif mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan Surat Edaran (SE) yang berisi pedoman pengelolaan sampah dari program MBG.
“Saat ini masih dalam proses pembuatan SE yang berorientasi pada pengurangan sampah dari program MBG,” katanya, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, fokus utama DLH Perkim Sampang adalah mencegah penumpukan sampah sejak awal. Untuk itu, pihaknya akan memberikan arahan langsung kepada dapur penyedia makanan dan pihak sekolah. Harapannya, sisa makanan dapat dimanfaatkan, bukan sekadar dibuang.
“Jadi, sampah dari MBG tidak terbuang percuma. Kami dorong agar diolah menjadi kompos atau pakan ternak,” terangnya.
Arif menambahkan, DLH Perkim sebagai bagian dari Satuan Tugas (Satgas) MBG akan mengarahkan agar fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di sejumlah wilayah dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu, sampah organik dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti kompos.
“Hadirnya program MBG ini harus sejalan dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Jangan sampai justru memunculkan masalah baru berupa penumpukan sampah. Jika dikelola dengan baik, sampah ini bisa memberi manfaat dan nilai ekonomi,” pungkasnya. (Mukrim)