salsabilafm.com – Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, penerapan kecerdasan buatan (AI) kini mulai dijajaki dalam dunia pendidikan di Kabupaten Sampang. Siswa di daerah tersebut diperkenalkan materi coding yang mengintegrasikan pemahaman pemanfaatan AI secara bijak.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Sampang, Mas’udi Hadiwijaya mengatakan, pengenalan AI di sekolah tidak hanya tentang teknis, tetapi juga tentang moral dan etika penggunaan. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk memastikan anak-anak menggunakan AI dengan bijak dan bertanggung jawab.
“Dalam coding sudah ada pembahasan tentang penggunaan AI yang benar. Kita arahkan anak-anak agar bijak menggunakan AI, tapi tentu tidak bisa hanya mengandalkan sekolah.Orang tua harus berperan aktif memantau kegiatan anak di rumah,” katanya, Jum’at (25/9/2025).
Dia menjelaskan, data dari Dinas Pendidikan Sampang, sekitar 80 persen aktivitas digital siswa terjadi di luar sekolah, terutama saat menggunakan media sosial. Karena itu, pihaknya menilai, kolaborasi antara guru dan orang tua sangat krusial untuk membentuk kebiasaan digital yang sehat.
“AI memiliki dampak ganda, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengarahkan dan mengawasi penggunaannya agar tetap positif, seperti meningkatkan literasi dan mendukung proses pembelajaran,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, mulai ajaran baru tahun ini, pelajaran tambahan coding dan AI sudah mulai diperkenalkan. Semua guru yang belum memahami coding atau penggunaan AI akan mendapatkan pelatihan agar nantinya bisa memantau dan membimbing siswa secara tepat di sekolah.
Tak hanya aspek teknis, Mas’udi juga mengingatkan agar guru menjaga etika dalam bermedia sosial. Guru dilarang mengakses TikTok atau melakukan siaran langsung saat jam kerja, kecuali untuk kepentingan resmi melalui akun sekolah.
Dengan pengawasan berlapis dari pihak sekolah dan orang tua, pihaknya berharap agar pemanfaatan teknologi, khususnya AI, dalam dunia pendidikan tidak menjadi ancaman tetapi menjadi potensi positif bagi perkembangan siswa di masa mendatang.
“AI ini tidak bisa ditinggalkan. Mau tidak mau harus kita mengikuti. Kita tidak bisa menutup perkembangan teknologi, termasuk AI. Kita harus mengikuti dan tidak bisa menutup itu dilakukan di sekolah, tapi diarahkan,” pungkasnya. (Mukrim)