Jelang Nataru, 300 Bus AKAP-AKDP di Terminal Sumenep Dicek Kelayakan

salsabilafm.com – Sebanyak 300 armada bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) dan Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang beroperasi di Terminal Wiraraja, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diperiksa kelayakannya menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan armada angkutan umum berada dalam kondisi aman dan siap untuk melayani lonjakan penumpang pada libur akhir tahun.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Wiraraja, Handoko Imam Hanafi mengatakan, pemeriksaan tersebut merupakan langkah antisipasi guna menekan potensi kecelakaan lalu lintas.

“Tujuan utamanya, untuk memastikan seluruh armada yang beroperasi benar-benar layak jalan dan aman bagi penumpang selama masa Nataru,” kata Imam, Rabu (17/12/2025).

Dia menjelaskan, ramp check dilakukan bersama tim gabungan yang melibatkan berbagai pihak terkait. “Pemeriksaan kami lakukan bersama tim gabungan, mulai dari petugas terminal, kepolisian lalu lintas, hingga instansi lain yang berwenang,” jelasnya.

Menurut dia, pemeriksaan armada tidak hanya bersifat musiman, tetapi juga dilakukan secara rutin. “Secara berkala, setiap pekan, seluruh armada yang masuk terminal tetap kami lakukan ramp check,” katanya.

Dengan pemeriksaan rutin tersebut, pihak terminal dapat memantau kondisi armada sekaligus mendisiplinkan operator angkutan umum. Dalam pemeriksaan administrasi, petugas memfokuskan pada kelengkapan dokumen kendaraan, seperti Kartu Pengawasan (KPS) dan uji KIR.

Sementara dari sisi teknis, pengecekan meliputi komponen utama kendaraan. “Yang kami periksa antara lain sistem rem, kondisi ban, suspensi, kaca, lampu utama, serta lampu sein kanan dan kiri,” kata Imam.

Selain itu, kelengkapan keselamatan penumpang, seperti alat pemecah kaca, APAR, dan pintu darurat, juga menjadi perhatian petugas.

Dari hasil pemeriksaan, masih ditemukan sejumlah pelanggaran teknis. Imam menyebutkan, kerusakan kaca depan menjadi temuan yang cukup sering.

“Yang paling sering ditemukan adalah kaca depan retak. Jika kondisinya sudah parah, kami anjurkan segera diganti sebelum bus kembali beroperasi,” ungkapnya.

Selain itu, petugas juga menemukan armada dengan masa berlaku KIR yang sudah habis. Atas pelanggaran tersebut, petugas menerapkan tindakan tegas.

“Ada armada yang kami rekomendasikan untuk tidak beroperasi, terutama jika KIR mati. Selain ditilang, bus kami keluarkan dari terminal dan harus berangkat kosong. Temuan KIR mati ini kadang sebulan sekali masih ada saja,” pungkasnya. (*)

Related Articles

Latest Articles