salsabilafm.com – Sebanyak 181 gempa susulan tercatat terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, pasca gempa utama berkekuatan 6,5 magnitudo yang mengguncang kawasan tersebut pada 30 September 2025. Data ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Trunojoyo Sumenep, Ari Widjajanto.
Menurut Ari, gempa susulan terbanyak tercatat pada hari pertama setelah gempa utama, yakni sebanyak 151 kejadian. Untuk wilayah terparah terkena dampak ialah Pulau Sapudi.
“Hari kedua turun menjadi 21 gempa susulan, hari ketiga lima kejadian, dan hari keempat serta kelima masing-masing dua kejadian,” katanya, Senin (6/10/2025).
Dari total 181 gempa susulan, hanya dua kejadian yang dirasakan oleh masyarakat. Gempa susulan terbesar berkekuatan 4,4 magnitudo, sedangkan yang terkecil tercatat pada 1,7 magnitudo.
“Jadi 181 gempa susulan itu tidak langsung dalam waktu sehati, tetapi bertahap. Terbaru itu kejadiannya pada Minggu malam,” ungkapnya.
Ari menjelaskan, pusat-pusat gempa susulan tersebar di berbagai lokasi, selain sekitar Pulau Sapudi, juga tercatat wilayah dekat Kangean, dan beberapa pulau kecil lainnya. Meski demikian, seluruh aktivitas gempa masih tergolong sebagai bagian dari gempa susulan yang berkaitan dengan gempa utama pada 30 September.
“Gempa ini merupakan jenis tektonik kerak dangkal yang dipicu oleh pergerakan sesar aktif di dasar laut. Berdasarkan kajian dan histori geologi, wilayah Madura dilintasi dua sesar aktif yaitu Sesar Kendeng dan Sesar Kambing,” ucap Ari.
Saat ini, aktivitas gempa susulan terus dipantau secara berkala. Frekuensi gempa yang mulai menurun dalam beberapa hari terakhir menunjukkan aktivitas tektonik perlahan mereda, namun masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan lainnya. (*)