Diduga Makam Palsu di Komplek Bhuju’ Kramat Lanceng Sampang, Warga: Ada Upaya Mengaburkan Sejarah

Spread the love

salsabilafm.com – Warga Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang, dikagetkan dengan munculnya sebuah makam misterius di area Komplek pemakaman Bhuju’ Kramat Lanceng atau Sayyid Abdurrahman Sholeh.

Makam sepanjang sekitar tiga meter itu diduga palsu, dan baru saja berdiri sendiri tanpa penjelasan di sisi area pemakaman dengan warna cat warna hijau.

Kejanggalan warga muncul karena selama ini di lokasi tersebut hanya terdapat satu makam, yakni milik Bhuju’ Kramat Lanceng yang dikenal masyarakat sebagai salah satu tokoh penyebar Islam di Sampang.

Salah satu warga setempat, Wafi mengaku terkejut, karena tidak pernah tahu jika ada makam lain di area pemakaman tersebut. Menurut dia, lokasi yang dijadikan makam palsu tersebut merupakan tempat istirahat para peziarah.

“Tiba-tiba muncul begitu saja, lengkap dengan dua batu nisan. Kalau dilihat, itu baru dibuat karena masih ada sisa pasir dan batu berserakan di sekitarnya,” ujarnya, Minggu (14/9/2025) malam.

Kecurigaannya semakin kuat karena makam baru itu tidak dilengkapi identitas sama sekali. “Tidak ada nama yang tertulis di nisan tersebut, berbeda dengan makam Bhuju’ Kramat Lanceng yang sudah jelas tertulis nama identitas di batu nisannya, dan dikenal luas oleh masyarakat,” terangnya.

Wafi menambahkan, warga sampai saat ini belum mengetahui siapa yang membangun makam misterius tersebut.

“Entah siapa yang bikin, kami juga tidak tahu tujuannya apa,” tambahnya.

Munculnya makam misterius ini membuat masyarakat setempat mulai menduga adanya upaya pengaburan sejarah. Pasalnya, Bhuju’ Kramat Lanceng memiliki nilai historis dan religius yang kuat bagi masyarakat Sampang.

Seperti yang disampaikan Faisal Ramdhoni, peziarah, yang sering berkunjung ke makam Bhuju’ Kramat Lanceng.

“Saya pikir itu makam palsu, karena dua tahun lalu saya bersama rekan-rekan Sarjana Kuburan sering ke sana dan di sana tidak ada makam panjang itu,” ujar Faisol, Minggu, (14/9/2025) malam.

Faisol memberi kesaksian, bahwa sebelumnya tempat yang sekarang dijadikan makam tersebut merupakan tempat peziarah untuk beristirahat dan salat

Menurut dia, keberadaan makam palsu itu diduga ada unsur kesengajaan, seperti halnya dengan tidak memberi nama pada batu nisan, dalam upaya pengaburan sejarah.

“Ini kayaknya ada upaya mengaburkan sejarah dari makam Bhuju’ Lanceng yang asli (akan dirubah) ke makam panjang itu,” ucapnya.

Menurutnya, jika ada makam baru tanpa penjelasan, apalagi di tempat keramat, itu bisa menimbulkan kesalah pahaman bagi masyarakat.

“Jangan-jangan nanti ada yang mengklaim sejarah baru yang tidak benar,” ungkapnya.

Faisol berharap pemerintah maupun pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki dan memastikan kebenaran makam baru itu.

“Kalau memang makam asli, harus dijelaskan siapa yang dimakamkan. Kalau palsu, jangan sampai dibiarkan, karena ini menyangkut sejarah dan kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. (*)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles