Nelayan Pulau Mandangin Gelar Tradisi Petik Laut, Wujud Syukur dan Doa Bersama

Spread the love

salsabilafm.com – Ribuan masyarakat nelayan Desa Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang memadati kawasan pesisir pantai desa setempat, Sabtu (13/09/2025). Mereka berbondong-bondong menyaksikan tradisi petik laut atau rokat tasek, sebagai simbol penghormatan dan rasa syukur nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pantauan di lapangan, sebelum melakukan larung, jitek atau perahu kecil berisi sesajen berupa kepala sapi dan bahan lainnya diarak dari lokasi awal yaitu, lapangan Putra Mandangin, menuju makam bhujhuk Bangsa Carah untuk dilakukan tahlil dan doa bersama.

Setelah selesai dilakukan doa bersama, puluhan, bahkan ratusan perahu berjejer beriringan datang dari arah laut sebelum melakukan prosesi melarung. Kemudian jhitek diikat dan terlebih dahulu dilakukan ritual keliling desa setempat, sebelum dilarung di laut barat daya.

Tak hanya itu, di pinggir pantai ribuan warga Desa Pulau Mandangin berdatangan untuk menyaksikan tradisi yang telah menjadi warisan budaya turun-temurun tersebut, terutama bagi masyarakat kepulauan yang menggantungkan hidupnya dari laut.

Ketua pelaksana petik laut kampung Borma, Desa Pulau Mandangin, H Jauhari menjelaskan, rangkaian acara petik laut telah dimulai sejak Jum’at (12/9/2025). Prosesi diawali dengan musik Gendengan bersama ribuan warga nelayan yang siap melarung sesaji.

“Alhamdullah berjalan lancar acara petik laut hari ini, dan melarung sesaji yang diikuti ribuan nelayan besar dan kecil,” ucapnya.

Menurut Jauhari, setelah pelapasan sesajen, acara dilanjutkan dengan istighosah bersama yang akan dilaksanakan di lapangan, dan akan diakhiri dengan pengajian umum.

“Semua rangkaian acara ini semata-mata hanya untuk bersyukur dan memohon kelimpahan hasil laut desa mandangin,” jelasnya.

Jauhari menuturkan, seluruh biaya petik laut bersumber dari swadaya dan gorong royong warga kampung Borma yang berlokasi di dusun Kramat, dan tidak ada bantuan atau sponsor dari pihak manapun.

“Warga kampung Borma Desa Mandangin sumbangan untuk menyukseskan acara petik laut ini. Semua semangat dan sangat antusias,” tegas Jauhari.

Dia berharap, agar nelayan kampung Borma khususnya, dan desa Pulau Mandangin umumnya terus diberkahi hasil laut yang melimpah di tahun-tahun mendatang.

“Mudah-mudahan ke depan rezeki (di laut) akan tambah berlimpah, dan kesejahteraan nelayan mandangin selalu ada,” harapnya.

Hal senada disampaikan, Syarif Hidayutllah, pemuda asal desa Pulau Mandangin. Menurut dia, pagelaran petik laut ini membangunkan kembali, rasa cinta warga kepulauan dalam melestarikan warisan kebudayaan yang sejak dulu ada.

“Beberapa tahun ini warga Mandangin tidak merasakan pagelaran petik laut atau rokat tasek Alhamdullah tahun ini ada meski diselengarakan warga kampung Borma, Dusun Kramat, Desa Mandangin,” ungkapnya.

Syarif menilai, meski kegiatan tersebut hasil swadaya warga kampung Borma, namun keberanian ini menunjukkan bahwa meski tanpa bantuan dari pemerintah dan pihak lain, warga Mandangin bisa melaksanakan petik laut secara mandiri.

“Ini bukti bahwa dengan kekompakan dan saling percaya, pagelaran petik laut bisa dilaksanakan tanpa menunggu bantuan pihak lain, cukup sumbangan antar warga dan nelayan pasti bisa. Dengan begini saya berharap ke depan akan selalu ada setiap tahunnya petik laut, sebagai rasa syukur atas limpahnya hasil tangkapan laut,” pungaknsya. (*)


Spread the love

Related Articles

Latest Articles