salsabilafm.com – Kasus campak di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tercatat sangat tinggi. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) setempat melaporkan sebanyak 433 kasus suspek campak yang tersebar di 14 kecamatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Sampang menunjukkan, suspek campak per tanggal 27 Agustus 2025 tercatat sebanyak 433 jiwa yang terdata dari 22 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes KB Sampang Samsul Hidayat mengatakan, dari semua puskesmas ditemukan kasus campak. Namun, ada beberapa wilayah yang tergolong tinggi, seperti di puskesmas Camplong, Tanjung, Omben, Jrangoan dan Torjun dengan jumlah di atas 30 kasus.
Sedangkan untuk puskesmas lainnya relatif tergolong rendah dengan rata-rata kasus 30 ke bawah, bahkan ada yang hanya dua sampai 10 kasus, seperti di Puskesmas Batulenger, Bunten Barat dan lainnya.
“Tertinggi kasus suspek campak ini di wilayah Kecamatan Camplong dan Omben. di Puskesmas Camplong tercatat sebanyak 60 kasus, Puskesmas Tanjung 55 kasus, Puskesmas Omben 46 kasus dan Puskesmas Jrangoan 42 kasus,” ungkapnya, Jum’at (29/8/2025).
Samsul menjelaskan, tingginya kasus campak itu lantaran kondisi perubahan cuaca dan belum optimalnya imunisasi vaksin MR. Untuk itu, pihaknya terus menggalakkan program imunisasi vaksin MR di sekolah-sekolah.
“Dari 433 kasus ini, jumlah kematian hanya ada satu, di Puskesmas Banjar Kecamatan Kedungdung,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Omben Drg Yuanita Purnamawati hanya merespon singkat, belum memberikan keterangan secara detail terkait tingginya suspek campak di wilayahnya tersebut. “Nggeh sebentar, saya sambil lalu praktek,” jawabnya melalui pesan WhatsApp. (Mukrim)