salsabilafm.com – Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sampang mengadakan acara silaturrahmi budaya. Mengangkat tema ‘Jhung Rojung Arakok Tabing Sereng Maperna Sampang’, kegiatan ini digelar di Pendopo Wakil Bupati Sampang, Rabu (27/8/2025).
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk seniman dan budayawan, serta masyarakat umum.
Ketua Lesbumi PCNU Sampang, Muhammad Wi’am mengatakan, acara yang dihelat sejalan dengan Tujuh Saptawikrama Lesbumi, yaitu tujuh strategi kebudayaan Islam Nusantara yang dirumuskan oleh Ketua Lesbumi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Agus Sunyoto.
“Acara ini adalah sebuah ketulusan-ketulusan yang didasari atas pangestoh. Kita bersedia bersama-sama untuk ‘ajung rojung arakok tabing sereng’,” ujarnya.
Wiam menjelaskan, acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal di Sampang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya dan adat istiadat.
Pihaknya mengaku berpegang teguh pada ‘al-muhafadhotu ala qodimis shalih wal ahdu biljadidil ashlah’.
“Artinya, memelihara yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik. Pengeran Trunojoyo dan Halim Perdanakusuma adalah leluhur kita. Sejarahnya harus kita jaga,” kata Wiam.
Pada acara tersebut, para peserta membahas tentang bagaimana melestarikan budaya dan kearifan lokal di Sampang. Karena itu, pihaknya sangat terkesan dan sangat mendukung acara tersebut.
Dia berharap acara tersebut dapat menjadi momentum meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya dan kearifan lokal di Sampang. Dengan demikian, budaya Sampang dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
“Kami diamanatkan untuk mengkonsolidasikan semua adat istiadat yang ada para seniman budayawannya untuk melestarikannya. Mari kita sambut kebangkitan kebudayaan Sampang untuk para seniman dan budayawannya,” harap Wiam.
Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sampang, Sudarmanto, mendukung kegiatan budaya di Kabupaten Sampang. Menurutnya, budaya adalah infrastruktur agama, sehingga agama tanpa budaya tidak lengkap dan tidak sempurna.
“Alhamdulillah melalui NU, agama dan budaya dijadikan satu sehingga sampai hari ini negara Indonesia tetap bersatu dan tetap kuat,” kata Sudarmanto.
Menurutnya dia, pemerintah Kabupaten Sampang akan terus mendukung kegiatan budaya dan sejarah di daerah tersebut. Salah satunya adalah pencatatan sejarah desa, yang akan dilakukan di setiap desa di Kabupaten Sampang.
“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk melakukan pencatatan sejarah desa, sehingga setiap desa memiliki buku sejarah yang mencatat tokoh-tokoh dan peristiwa penting di desa tersebut.
“Mulai dari bhujuk, kepala desa pertama, kedua hingga saat ini, tokoh tokoh penting desa dan lain sebaginya,” imbuhnya.
Sudarmanto menambahkan, Pemkab akan terus mengusulkan penetapan Pangeran Trunojoyo sebagai pahlawan nasional. “Hampir 500 kota di Indonesia sudah ada nama jalan Trunojoyo, dan secara hakikat sudah diakui sebagai pahlawan,” katanya.
Dia mengajak masyarakat Sampang untuk meningkatkan semangat optimisme dan keyakinan diri. “Kita harus menumbuhkan keyakinan bahwa orang Sampang bisa mengakui diri sendiri dan menjadi lebih baik,” tutupnya. (Mukrim)